Selasa 28 Apr 2015 11:14 WIB

Jalur Impor Ditutup, Warga Yaman Terancam Kelaparan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Warga Yaman ngobrol di warung kopi tradisional di Sanaa, Yaman, Sabtu (28/1). (ilustrasi)
Foto: AP/Hani Mohammed
Warga Yaman ngobrol di warung kopi tradisional di Sanaa, Yaman, Sabtu (28/1). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Distribusi makanan melalui jalur laut menuju Yaman terhambat karena adanya blokade Angkatan Laut Arab Saudi, Senin (27/4). Arab Saudi saat ini sedang mencari kapal yang memuat senjata untuk militan Houthi. Pasokan makanan Yaman hingga saat ini bergantung dari distribusi laut.

Sebanyak 90 persen makanan termasuk gandum dan semua jenis beras mereka impor. Dengan adanya blokade, sebanyak 25 juta warga Yaman terancam kelaparan.

Berdasarkan data pemantauan terdapat 10 kapal yang membawa gandum dan jagung. Mereka masih menunggu untuk memasuki perairan Yaman.

Rencananya mereka akan bersandar di pelabuha al Saleef dan Pelabuhan Laut Merah Hudayda yang masih dikendalikan Houthi. Reuters melaporkan dua pekan lalu bahwa lima kapal dagang telah berangkat.

Hanya dua kapal yang berhasil melakukan bongkar muat dan dapat berlabuh. "Kapal dengan muatan gandum harus menunggu hingga lima hari untuk masuk dan sisanya mengalami penundaan," ujar Pedagang Komoditi Jerman.

Arab Saudi telah menghentikan beberapa jalur pelayaran Internasional. Aktifitas di pelabuhan pun terpaksa dikurangi untuk menghindari kekerasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement