REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok militan ISIS kembali melakukan pembantaian terhadap 400 orang di kota kuno Suriah, Palmyra. Dilaporkan, sebagian besar korban yang dibunuh merupakan wanita dan anak-anak.
Dilansir dari The Guardian yang mengutip laporan televisi Suriah, informasi tersebut dilaporkan penduduk di kota tersebut yang juga dikenal sebagai Tadmur (dalam bahasa Arab). Kota itu merupakan rumah bagi reruntuhan era-Romawi termasuk kuil yang terawat baik, tiang-tiang dan teater.
Sementara itu, kelompok aktivis oposisi juga menyatakan melalui sosial media bahwa terdapat ratusan mayat yang berada di jalanan setelah kota tersebut dikuasai militan ISIS, Rabu (19/5) . Mayat-mayat tersebut diyakini merupakan para loyalis pemerintahan.
Di kota Palmyra terdapat sejumlah reruntuhan kuno yang sangat megah. Jatuhnya kota kuno ke tangan ISIS ini dikhawatirkan akan merusak peninggalan yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.
Kendati demikian, hingga kini kelompok ISIS belum merilis gambar dari hasil serangannya di kota Palmyra. Kelompok tersebut juga menguasai dua ladang minyak di dekat kota itu yang memberikan pasokan listrik ke Suriah barat.