Senin 25 May 2015 13:27 WIB

Pembicaraan Yaman Ditunda

Rep: ratna ajeng tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
Kelompok Syiah Houthi kini menguasai Yaman.
Foto: Aawsat.net
Kelompok Syiah Houthi kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pembicaraan untuk perdamaian Yaman terancam tertunda empat hari sebelum pelaksanaan.

Dilansir dari Al Jazirah Pejabat PBB mengatakan pembicaraan yang rencananya diselenggarakan di Jenewa, Kamis (28/5) mendatang, tertunda. "Saya mengkonfirmasi pertemuan tersebut akan ditunda," ujar pejabat tersebut.

Penundaan diduga karena mereka sulit mengajak kelompok Houthi untuk duduk bersama di meja perundingan.

Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi pun memberikan syarat dalam perundingan agar Houthi menarik diri dari wilayah yang dikuasainya.

Dia juga menuntut agar Resolusi DK PBB 2216 harus segera diimplementasikan. Hadi juga melakukan pembicaraan dengan utusan PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed terkait posisinya saat ini yang berlindung di Arab Saudi.

Juru Bicara Pemerintah Yaman Rageh Badi mengatakan Hadi tidak akan menghadiri pembicaraan damai. Pengumuman ini justru akan menjadi kendala pembicaraan yang sudah direncanakan.

Badi mengatakan Hadi tidak akan hadir karena situasi keamanan dan Houthi belum siap untuk keluar dari wilayah yang dikuasainya termasuk Sanaa.

Abdul Malek al Houthi mengatakan pembicaraan damai merupakan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan konflik. Houthi pun menuntut gencatan senjata sebelum perundingan.

Sementara itu pejabat keamanan Arab melanjutkan serangan terhadap Sanaa, Dhamar, Hudaydah sejak Sabtu (23/5) pagi. Mereka juga menargetkan Mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dan keluarganya di Sanaa.

Pasukan Arab Saudi dan Houthi juga saling menyerang di perbatasan utama Yaman dan Arab Saudi, Ahad (24/5). Perbatasan Haradh merupakan jalur penyebrangan orang dan perdagangan minyak Arab Saudi dengan Yaman.

Warga Arab telah dievakuasi di ruang pemberangkatan dan ruang pengecekan passport. Warga Yaman juga telah meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri dari perbatasan karena telah menjadi garis depan perang dua negara.

Arab menyerang pangkalan militer dan gudang senjata di Sanaa. Sementara itu Komandan Houthi tingkat menengah Abu Bassam al Kibsi tewas di Raymah. Sebanyak delapan anggota Houthi tewas karena serangan Arab Saudi di Provinsi Lahj. Lima warga sipil juga kembali menjadi korban di pusat kota Taiz.

Sementara itu terkait bantuan sebuah kapal memuat 460 ton bantuan dari Uni Emirat Arab telah berlabuh di Aden, Ahad (24/5).

Sebelumnya Emirat mengirimkan 1.200 ton bantuan pekan lalu. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar, kapal bantuan memuat 400 ton solar. Kapal bahan bakar ini tiba Jumat (23/5) lalu.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement