REPUBLIKA.CO.ID, QATIF -- Puluhan ribu orang mengikuti pemakaman massal 21 Muslim Syiah yang tewas pekan lalu karena insiden bom bunuh diri, Senin (25/5). ISIS mengklaim serangan yang menewaskan puluhan dan melukai puluhan lainnya tersebut.
Dilaporkan Reuters, pemakaman dilakukan di Qatif yang merupakan daerah minoritas Muslim Syiah. Pasukan keamanan tidak bertugas demi mendatangi pemakaman tersebut. Ribuan orang tersebut berjalan beriringan di belakang tandu mayat yang ditaburi bunga.
Di pemakaman, para aktivis memajang foto aktivis HAM Mikhlif al Shammari yang merupakan anggota kelompok Muslim Sunni. Ia dipenjara beberapa waktu lalu. Para aktivis memegang spanduk bertuliskan ''Hasutan sektarian adalah bom waktu''.
Serangan pada Jumat menjadi serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di semenanjung Arab. Dalam pernyataan Ahad, Raja Salman mengaku sangat sedih. Ia berjanji akan menyeret pelaku dan pendukungnya ke peradilan.
Syiah adalah kaum minoritas di Arab yang mayoritas Sunni. Mereka mengeluhkan adanya diskriminasi. Namun pemerintah dan kerajaan menyangkal mendiskriminasikan mereka.
Penduduk Qatif mengangkat beragam spanduk sepanjang pemakaman yang berisikan permintaan persamaan hak sektarian. Mereka juga meminta beberapa stasiun televisi yang dijalankan oleh Sunni garis keras ditutup karena dituduh menyebarkan kebencian.