Kamis 28 May 2015 13:00 WIB

WHO: 8,6 Juta Warga Yaman Butuh Pertolongan Medis

Rep: C32/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak Yaman tinggal di kondisi yang tak layak. (ilustrasi)
Foto: www.metrotainment.net
Anak-anak Yaman tinggal di kondisi yang tak layak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinan mendalam mengenai kelangsungan serangan udara di Yaman. Serangan tersebut justru lebih banyak membunuh warga sipil setiap harinya.

Selain itu, WHO menegaskan kerugian yang disebabkan oleh kehilangan banyak nyawa tidak bisa diterima dan diteruskan.

"Serangan udara berkelanjutan terhadap Yaman telah membunuh 2.000 orang dan melukai 8.000 orang lainnya," ujar Direktur WHO Margaret Chan.

Seperti yang dilansir Saba News pada Kamis (28/5), menurut Chan 8,6 juta orang warga Yaman membutuhkan pertolongan medis yang gawat darurat. Dia memperkirakan 48 ton obat hanya bisa untuk 400 ribu orang saja.

"Penderitaan masyarakat tak hanya katena terluka akibat perang tapi susahnya akses untuk mendapatkan obat juga menjadi faktor penderitaan," kata Chan.

Ia memperingatkan bahaya yang akan menghampiri kesehatan warga di Yaman. Hal tersebut dapat dilihat dari banyak rumah sakit di Yaman yang sudah tidak berjalan dan menutup ruang operasi darurat karena kekurangan staf dan bahan bakar.

Selain itu, ia juga mencatat adanya pelanggaran luas Hukum Kemanusiaan Internasional dan Konvensi Jenewa terkait dengan perlindungan fasilitas kesehatan dan pekerja medis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement