Kamis 16 Jul 2015 07:17 WIB

Obama Sarankan Rusia, Turki, dan Iran Bantu Selesaikan Krisis Suriah

Rep: C23/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Foto: Reuters
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan krisis yang terjadi di Suriah, terutama terkait agresi milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tidak akan pernah selesai. Kecuali, Suriah mendapatkan bantuan dan dukungan dari Rusia, Turki, dan Iran. Ketiga negara tersebut, menurut Obama, harus membuat suatu kesepakatan untuk mengakhiri ketidakstabilan di Suriah.

"Agar kita bisa mengatasinya (krisis Suriah), harus ada kesepakatan dari beberapa negara besar yang tertarik pada Suriah, bahwa ini tidak akan dimenangkan di medan perang," jelas Obama, seperti dilansir Reuters, Rabu (16/7). Ia berharap, akan ada satu bentuk perjanjian, terutama antara Iran dengan Suriah, untuk memerangi milisi ISIS.

Seperti diketahui, serangan-serangan yang digencarkan ISIS telah membuat ratusan ribu warga Suriah mengalami krisis kemanusiaan. Bahkan banyak dari mereka yang bermigrasi ke negara-negara sekitar Suriah untuk menghindari serangan ISIS. Sedangkan yang tidak bermigrasi, harus hidup dalam kamp-kamp pengungsian.

Selain menyebabkan derita kemanusiaan, ISIS juga telah meruntuhkan peradaban sejarah Suriah. Hal ini terjadi ketika para militan menguasai Palmyra, salah satu kota suci dan bersejarah di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement