Sabtu 01 Aug 2015 15:28 WIB

Pengawas Nuklir PBB akan Bertemu Senator AS Soal Iran

ilmuan nuklir Iran tengah mengembangkan reaktor fusi nuklir
ilmuan nuklir Iran tengah mengembangkan reaktor fusi nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Kepala badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengunjungi Washington pekan depan untuk bertemu dengan para anggota parlemen serta membicarakan kesepakatan bersejarah yang dicapai dengan Iran bulan ini, Jumat (31/7).

Yukiya Amano dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Komite Senat Amerika Serikat urusan Hubungan Internasional pada Rabu, kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

"Amano menyambut surat undangan yang ia terima dari para senator pada 31 Juli, dan akan bertemu dengan mereka pada 5 Agustus untuk membahas peranan IAEA dalam melakukan verifikasi dan pengawasan langkah-langkah terkait masalah nuklir di bawah Rencana Aksi Komprehensif Bersama," kata badan PBB itu, mengacu pada kesepakatan yang dicapai tanggal 14 Juli.

Kelompok yang disebut dengan P5+1, terdiri dari Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Cina dan Amerika Serikat pada 14 Juli menandatangani perjanjian dengan Iran. Perjanjian itu ditujukan untuk memastikan Teheran tidak memiliki bom nuklir dan, sebagai imbalannya, Iran mendapatkan keringanan sanksi-sanksi yang telah melumpuhkan perekonomian negara tersebut.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, IAEA akan melakukan pemeriksaan apakah Iran memang benar-benar menurunkan kegiatan fasilitas-fasilitasnya, yang bisa membuka jalan menuju diakhirinya sanksi-sanksi PBB, AS dan Uni Eropa.

Gedung Putih telah meningkatkan kampanye terus-menerus guna meyakinkan para anggota Kongres untuk mendukung kesepakatan tersebut. Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai waktu hingga September untuk meninjau perjanjian itu sebelum mereka melakukan pemungutan suara mendukung atau menolak.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement