REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan koalisi Amerika Serikat (AS) menghancurkan fasilitas pembuatan bahan peledak yang digunakan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Salah satu serangan mengenai lokasi pembuatan bom mobil (Vehicle Born Improvised Explosive Device/VBIED) dekat Makhmur, Irak.
"Kesuksesan ini hasil kerjasama dengan pemerintah Irak untuk membantu mengurangi kemampuan ISIS di Daesh," ujar Kepala Staf Operasi Penanggulangan Operasi Marinir AS Brigadir Jenderal Kevin Killea dilansir dari Reuters, Senin (3/8).
Pemerintah AS mengidentifikasi, pabrik VBIED di Daesh telah menghasilkan banyak serangan terhadap pasukan keamanan Irak. Lantaran bom mobil rancangan pabrik tersebut sangat canggih hingga membuat barang bukti hancur berkeping-keping sehingga sulit menjadi bahan penyelidikan.
Lokasi incaran ISIS itu termasuk pangkalan militer Suriah dan ibukota provinsi Irak Ramadi, yang jatuh ke militan pada akhir Mei 2015 lalu.