Kamis 03 Sep 2015 09:53 WIB

Jenderal Iran: AS Masih Menjadi 'Setan Besar'

Rep: C25/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Garda Revolusi Iran Jenderal Mohammad Ali Jafari.
Foto: Algemeiner.com
Kepala Garda Revolusi Iran Jenderal Mohammad Ali Jafari.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Terlepas dari kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) dan kekuatan dunia atas program nuklir yang diperebutkan, Kepala Garda Revolusi Elit Iran menganggap kalau negeri Paman Sam tersebut masih menjadi 'Setan Besar'

Dilansir dari Arabnews, Kamis (3/9), komentar Jenderal Mohammad Ali Jafari yang terdapat di laman resmi Garda Revolusi, mengatakan kalau perseteruan terhadap bangsa Iran oleh AS belum berkurang dan telah meningkat.

"Kita seharusnya tidak tertipu oleh AS. Mereka ingin menyusup ke Iran, beralih ke instrumen dan metode baru," kata Jafari.

Sebelumnya, Ayatollah Mohammad Yazdi, Kepala Ahli Majelis Iran yang mengawasi pimpinan tertinggi dan lembaga negara, menuturkan jika kesepakatan nuklir tidak akan mengubah kebijakan luar negeri Iran terhadap Amerika Serikat.

"Republik Islam Iran menganggap AS musuh nomor satu. Jika Anda mencoba untuk menemukan akar penghasutan yang terjadi di sekitar kita hari ini, Anda akan mengidentifikasi AS sebagai pendukung utamanya," tegas Yazdi.

Sementara itu, kantor berita negara IRNA mengutip kepala polisi Teheran, Jenderal Hossein Sajedinia, mengungkapkan kalau petugasnya ditahan oleh beberapa orang untuk mendistribusikan pakaian berbendera AS, Israel dan Inggris, serta barang-barang dengan simbol setan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement