REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sebanyak 45 tentara dari Uni Emirat Arab dan lima personel militer dari Bahrain terbunuh dalam operasi di Yaman. Ini merupakan pukulan telak bagi Koalisi Saudi sejak melancarkan serangan ke pemberontak Houthi 26 Maret lalu.
Pejabat keamanan propemerintah Yaman di pengasingan mengatakan, pasukan UEA terbunuh pada Jumat (4/9), ketika misil Houthi menyasar depot penyimpanan senjata di dekat posisi mereka di Provinsi Ma'rib, sekitar 120 km dari Ibu Kota Sanaa.
Kantor beria UEA WAM sebelumnya menyebut jumlah korban tewas 22 orang. Namun data terbaru mengungkapkan 45 orang tewas. Kelompok pemberontak Houthi mengonfirmasi jika misil buatan Soviet milik mereka menyasar situs tersebut.
Sementara kantor pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi mengatakan, pasukan Yaman turut tewas dalam insiden itu. Namun ia tidak memberikan jumlah secara detail.
Seperti dikutip Aljazirah jumlah korban tewas UEA diyakini merupakan terbesar sejak federasi negara itu didirikan pada 1971.
Koalisi Saudi menegaskan perdamaian hanya bisa dilakukan jika Houthi melucuti senjata mereka, menarik diri dari wilayah yang diduduki serta menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
