Selasa 06 Oct 2015 16:06 WIB

NATO Rapatkan Barisan 'Hadapi' Rusia

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Jet tempur Rusia yang melakukan serangan udara di Suriah.
Foto: reuters
Jet tempur Rusia yang melakukan serangan udara di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperingatkan Rusia setelah pesawat tempur Moskow melanggar wilayah udara Turki. NATO menyebut hal itu sebagai tindakan berbahaya. NATO juga meminta Rusia menghentikan semua serangan terhadap oposisi dan warga sipil Suriah.

Seperti dilansir Aljazirah, NATO memanggil duta besar dari 28 negara anggotanya pada Senin (5/10) untuk menggelar pertemuan darurat. Pertemuan dilakukan menanggapi seruan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang menyebut aksi Rusia sebagai pelanggaran yang tak dapat diterima di wilayah udara Turki.

"Kami sangat memprotes pelanggaran wilayah udara Turki dan mengutuk serangan tersebut sama saja dengan pelanggaran wilayah udara NATO. Kami juga mencatat bahaya ekstrem dari perilaku yang tidak bertanggung jawab itu," kata NATO dalam pernyataan bersama setelah pertemuan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry juga menyatakan komentar senada. Kerry mengatakan, AS sangat prihatin dengan serangan Rusia yang melanggar wilayah udara Turki. "Kami sangat prihatin dengan hal itu, Turki harus menanggapi," ujarnya.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, pesawat tempur Rusia telah melanggar wilayah udara Turki. Ia mengatakan, aturan Turki jelas terhadap siapa pun yang melanggar wilayah udaranya. Ia juga mengambarkan ikut campurnya Rusia dalam konflik Suriah sebagai bentuk eskalasi.

"Angkatan bersenjata Turki sudah diperintahkan dengan jelas. Bahkan jika itu hanya seekor burung terbang, ia akan dicegat," kata Davutoglu.

sumber : Aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement