Kamis 22 Oct 2015 14:37 WIB

Irak Diserang Wabah Kolera

Wabah kolera kini telah menyebar di seluruh Irak.
Foto: AP Photo/Bilal Fawzi
Wabah kolera kini telah menyebar di seluruh Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan kondisi kemanusiaan di Irak bertambah buruk, dan lebih dari 8,6 juta orang Irak kini memerlukan bantuan.

"Di antara mereka yang telah dilaporkan terusir dari rumah mereka, hampir 2,8 juta orang telah menyelamatkan diri dari Gubernuran Anbar, Ninewa dan Salah Ad-Din," kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB di Markas Besar PBB, New York, Rabu (21/10).

"Lebih dari setengah juta orang telah menyalamatkan diri dari kondisi tidak aman di Anbar sejak 1 April 2015, setelah krisis Ramadi," kata Haq.

Ia menambahkan hampir 1,6 juta orang saat ini kehilangan tempat tinggal di Gubernuran Anbar, Baghdad dan Dahuk.

"Sementara orang yang kehilangan tempat tinggal bertambah, sebagian orang juga telah mulai pulang ke rumah mereka," katanya.

Sebanyak 400 ribu orang telah pulang ke rumah mereka di daerah yang belum lama ini telah berada di bawah kendali pemerintah. Namun, di banyak daerah, warga  mendapati rumah mereka hancur akibat konflik sehingga membatasi warga lain Irak untuk pulang.

Sementara itu, hingga 15 Oktober, satu bulan setelah wabah kolera diumumkan pemerintah, lebih dari 1.600 kasus kolera telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Irak dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kolera telah menyebar ke seluruh negara Timur Tengah itu, dan dua kematian dikonfirmasi satu bulan setelah wabah tersebut pertama kali diumumkan, kata Kementerian Kesehatan Irak dan WHO. Penyebab utama wabah kolera saat ini ialah hancurnya sistem pasokan air dan kurangnya klorin di negeri itu untuk menyediakan air bersih.

Kondisi tidak aman dan operasi militer terus berlanjut, sementara pasukan keamanan Irak dan sekutunya melanjutkan operasi militer untuk merebut daerah dari petempur Negara Islam Irak dan Suriah(ISIS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement