Sabtu 28 Nov 2015 12:47 WIB

Bisakah Sanksi Rusia Menjatuhkan Turki?

Pedagang buah-buahan di Turki. (ilustrasi)
Foto: EPA/Tolga Bozoglu
Pedagang buah-buahan di Turki. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan menjatuhkan sejumlah sanksi ke Turki menyusul ditembak jatuhnya pesawat Moskow oleh jet tempur Ankara. Perdana Menteri Rusia Dmityr Medvedev mengatakan, proyek investasi bersama di antara kedua negara akan dibatalkan.

Dengan begitu, perusahaan-perusahaan Turki akan kehilangan pasar di Rusia. Selain pembatalan proyek investasi, Rusia juga ingin membatasi impor barang-barang makanan dari Turki. 

Badan perlindungan konsumen Rusia menyita lebih dari 1.500 pon daging, permen dan kacang dari Turki yang dianggap 'berisiko'. Rusia juga berencana mendeportasi 39 pengusaha Turki yang memegang visa turis.

Namun apakah langkah tersebut akan mempengaruhi Turki? Analis seperti dikutip CNBC mengatakan, penghentikan hubungan ekonomi kedua negara akan berpengaruh tidak hanya buat Turki, tapi juga Rusia.  Maklum, Turki merupakan partner dagang terbesar kedua Rusia setelah Jerman.

Nilai perdagangan keduanya mencapai 44 miliar dolar AS tahun lalu.   Ekspor Rusia ke Turki mencapai 15 miliar dolar AS. Sebaliknya, bahan pangan Turki berkontribusi sekitar 15 persen dari impor sayuran yang angkanya mencapai 1 miliar dolar AS.   CNBC mencatat tiga sektor yang cukup berpengaruh jika sanksi ekonomi diberlakukan.

Sektor Energi

Sejumlah kesepakatan bilateral perdagangan dan infrastruktur antara Turki dan Rusia dapat terancam. Termasuk proyek pembangunan pipa gas dan rencana pembangunan pembangkit tenaga nuklir Akkuyu.

Sebagai salah satu konsumen terbesar energi Rusia, Turkit mengimpor 55 persen gas alamnya dari Rusia. Kemudian 30 persen pasokan minyak. Karena itu, menurut akademis Turki setiap pembatalan pembangunan infrastruktur akan cukup berpengaruh signifikan.

sumber : CNBC/ABC News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement