Ahad 29 Nov 2015 11:53 WIB

Pengacara Pro-Kurdi Tewas Ditembak

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Pengacara Tahir Elci
Foto: ABC
Pengacara Tahir Elci

REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Seorang pengacara terkemuka dan pembela hak asasi manusia tewas dalam serangan di Turki tenggara. Seorang polisi juga tewas dalam serangan tersebut.

Tahir Elci yang menghadapi tuduhan kriminal karena mendukung pemberontak Kurdi ditembak pada Sabtu (28/11) saat ia dan pengacara lainnya melakukan konferensi pers. Dua polisi dan seorang wartawan juga dikabarkan terluka. Tidak jelas siapa yang berada di balik serangan tersebut.

Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala mengatakan, serangan itu ditujukan terhadap petugas polisi. Ala mengatakan, serangan dimulai ketia dua orang menembaki polisi, 100 meter dari tempat Elci berbicara. Satu orang polisi tewas sementara Elci tewas tak lama setelahnya.

Perdana Menteri Ahmat Davutoglu mengugkapkan kemungkinan adanya dua skenario dalam kasus tersebut. "Salah satu kemungkinan adalah setelah serangan teror, para penyerang membunuh Elci. Kemungkinan kedua adalah Elci terjebak dalam baku tembak," katanya dilansir dari The Guardian, Ahad (29/11).

Namun, menurut Asosiasi Pengacara Diyarbakir, pengacara Kurdi itulah yang menjadi target serangan. Elci (49 tahun) adalah kepala asosiasi pengacara di kota utama Kurdi dan juga aktivis hak asasi manusia.

Ia sempat ditahan dan diinterogasi bulan lalu karena dalam sebuah program berita langsung menyebut Partai Pekerja Kurdistan (PKK) bukan organisasi teroris. Ia didakwa membuat propaganda teroris dan menghadapi lebih dari tujuh tahun penjara.

Seperti diketahui, Turki dan sekutunya menganggap PKK sebagai organisasi teroris. Pemerintah telah meningkatkan serangan terhadap PKK dalam beberapa bulan terakhir. Sebelum kematiannya, Elci melalui akun Twitter-nya mengaku menerima ancaman kematian karena komentarnya di televisi yang membela para pemberontak tersebut.

PM Davutoglu bersumpah untuk menemukan pelaku melalui penyelidikan yang transparan. Ia juga berjanji untuk tidak menutup-nutupi penyelidikan kasus kematian Elci. Seorang pejabat pemerintah mengatakan, empat petugas telah diperintahkan untuk menyelidiki kasus ini.

Pihak berwenang meyakini bahwa Elci terperangkap dalam baku tembak namun tidak mengesampingkan adanya pihak ketiga yang secara langsung menargetkannya dalam serangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement