Senin 30 Nov 2015 02:47 WIB

Serangan Udara Rusia di Suriah Bunuh Warga Sipil

Red: Nur Aini
Kepulan asap dari serangan udara Rusia di wilayah Salma, Provinsi Latakia, Suriah, 13 Oktober 2015.
Foto: EPA
Kepulan asap dari serangan udara Rusia di wilayah Salma, Provinsi Latakia, Suriah, 13 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Setidaknya 18 warga sipil tewas dan 40 lainnya luka-luka dalam serangan udara yang diduga dilakukan Rusia di sebuah kota yang dikuasai oposisi di Suriah barat daya pada Ahad (29/11).

Serangan-serangan itu menghantam kota Ariha di provinsi Idlib, yang dikendalikan oleh persekutuan oposisi.Persekutuan tersebut termasuk Front Al-Nusra dari jaringan Al Qaida, kata Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.

Sejumlah wilayah di kota itu terkena serangan sementara operasi-operasi penyelamatan masih berlangsung. Sejumlah orang berada dalam keadaan luka parah, kata kelompok pemantau yang berpusat di Inggris itu.

Moskow, yang merupakan sekutu lama Damaskus, telah meningkatkan dukungannya bagi Presiden Bashar al-Assad pada 30 September dengan melancarkan serangan udara. Serangan itu ditujukan untuk menyokong posisi-posisi pasukan pemerintah Suriah beserta operasi darat mereka.

Moskow mengatakan pihaknya mengincar ISIS dan teroris lainnya, tetapi para pengkritik menuduh Moskow sebenarnya lebih menargetkan penentang pemerintah.

Negara-negara tetangga Suriah menuding pesawat-pesawat Rusia sempat masuk ke wilayah udara mereka beberapa kali saat melaksanakan operasi serangan. Rusia telah melancarkan serangan bertubi-tubi di Suriah utara pada pekan ini setelah Turki menembak jatuh pesawatnya di wilayah itu.  Sebuah pesawat tempur Rusia baru-baru ini dari Suriah memasuki wilayah udara yang dikendalikan Israel. Namun, penyusupan itu sudah ditangani tanpa insiden, kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon.

Pada awal November, serangan udara yang dilancarkan Rusia menewaskan 11 warga sipil di dua kota di provinsi Idlib. Data mencatat lebih dari 250 ribu orang tewas sejak konflik Suriah meletus pada 2011.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement