Senin 30 Nov 2015 02:55 WIB

Kuasai Wilayah Libya, ISIS Diprediksi Makin Kuat

Rep: C18/ Red: Nur Aini
Militan ISIS pamer senjata.
Foto: Reuters
Militan ISIS pamer senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, LIBYA -- Negara-negara yang menyatakan perang terhadap ISIS agaknya semakin kesulitan menggempur kelompok teroris tersebut. Hal ini menyusul kontrol ISIS di wilayah Libya.

 

Analis intelejen anti-terorisme, Patrick Prior mengatakan ISIS saat ini tengah mengontrol sebuah kota pelabuhan di Utara Libya, Surt. Langkah tersebut diyakini sebagai rencana cadangan ISIS.

Ia menilai Surt dapat dijadikan markas berikutnya bagi ISIS untuk terus memberikan perlawanan. "Libya adalah afiliasi yang paling kita khawatirkan," ungkap Patrick Prior seperti dikutip New York Times, Ahad (29/11).

Patrick menjelaskan kekhawatiran tersebut muncul lantaran belum berjalannya pemerintahan yang efektif di Libya. Hal ini dinilai bakal memudahkan ISIS untuk mengambil alih kontrol militer.

"Tidak ada negara di sekitar Libya bisa memberikan intervensi militer yang kuat kepada ISIS," kata Patrick.

Sebelumnya, militer ISIS telah menguasai kontrol dis ekitar 150 mil laut pantai mediternia di sekitar Surt. Kontrol tersebut didapat mulai dari kota Abugrein dan Nawfalia di sebelah timur.

Kepindahan ke Surt itu, kata Patrick, akan memberikan ISIS tambahan senjata kepada ISIS. Belum lagi, katanya, kontrol terhadap kilang minyak yang berada di Libya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement