Senin 30 Nov 2015 07:20 WIB

Turki: Insiden Jet Tempur Rusia Berisiko Terulang Kembali

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mendapatkan kembali jasad pilot Rusia yang tewas setelah pesawat jetnya ditembak Turki. Jasad Oleg Peshkov ditemukan di Suriah utara dan diberikan pada diplomat Rusia lima hari setelah insiden.

Jasad pilot Rusia tersebut tiba dengan ambulan di Hatay Airport di utara Turki dekat perbatasan dengan Suriah pada Ahad (29/11). Menurut kantor berita Rusia RIA, jasadnya diterima oleh Duta besar Moskow dan atase militer. Sebelumnya jasad diterbangkan dari ibu kota Ankara.

Kedutaan besar Rusia menolak berkomentar. Namun Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa jasad Peshkov sudah bersama otoritas Turki meski ia tidak menjelaskan apa yang akan dilakukan setelahnya.

"Komunikasi dan koordinasi dalam operasi Suriah sangat diperlukan untuk menghindari insiden serupa di masa depan," kata Davutoglu seperti dilansir Reuters. Menurutnya, dua kolisi yang berbeda di wilayah udara Suriah selalu beresiko mengalami insiden serupa.

Ia menuduh Rusia menggunakan ISIS untuk membantu pasukan Presiden Suriah Bashar Al Assad. Rusia telah memulai serangan udara sejak 30 September lalu.

Baca juga: Ini Akibatnya Jika Rusia Berhenti Jual Gas ke Turki

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement