REPUBLIKA.CO.ID, KAIOR -- Nama Sami Anan, mantan kepala staf angkatan bersenjata Mesir mencuat baru-baru ini.
Sejumlah laporan menyebut, negara Teluk menginginkannya menjadi presiden Mesir ke depan menggantikan Presiden Abdul Fattah al-Sisi.
Sumber Saudi yang tidak ingin disebutkan namanya kepada MEE mengatakan, Anan secara rutin mengunjungi Saudi. Tidak jelas alasan kunjungannya. Namun pengamat yakin, ini merupakan simbol kuat ia akan menjabat presiden di masa datang.
Sebelumnya laporan lain menyebut, Saudi perlahan mulai meninggalkan Sisi. Tujuan Sisi dinilai utopis. Kedekatannya dengan Rusia juga tidak disukai. Baca juga, Saudi Mulai Kucilkan Saudi dari Negara Teluk?
Anan menjabat sebagai kepala staf Dewan Agung Angkatan Bersenjata Mesir dari 2005 sampai 2011. Ia memimpin 468 ribu tentara. Setelah revolusi, ia menjadi komando kedua angkatan bersenjata di bawah Marsekal Hussein Tantawi.
Pada Februari 2011 ia tampil di hadapan para demonstran dan berjanji akan menyampaikan kepentingan rakyat."Sepertinya ia ingin menggambarkan dirinya sebagai sosok yang baik. Sehingga suatu saat nanti ia menjadi presiden," ujar sumber itu menambahkan.
Anan diberhentikan dari posisinya pada Agustus 2012 ketika Presiden Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin berkuasa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
