Rabu 16 Dec 2015 03:05 WIB

Arab Saudi Bentuk Koalisi Anti-Teror

Rep: c13/ Red: Damanhuri Zuhri
Para militan ISIS (ilustrasi).
Foto: AP
Para militan ISIS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebanyak 34 anggota negara blok menyatakan kesiapannya untuk melawan teror yang selama ini terjadi di dunia. Karena itu, Kerajaan Arab Saudi pun mulai membentuk Koalisi Anti-Teror.

Deputi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan, koalisi ini dibentuk sebagai salah satu kebijakan luar negerinya. Dalam hal ini bertujuan untuk menghadapi militan ISIS.

“Bahkan koalisi ini bertujuan untuk mengurangi risiko konflik di kawasan militan tersebut,” ujar Mohammed bin Salman seperti dilansir The Wall Street Journal, Rabu (16/12).

Mohammed mengaku, teror yang dilakukan militan ISIS merusak citra Islam di mata dunia. Oleh sebab itu koalisi ini dibentuk untuk melawan teror yang mengatasnamakan Islam selama ini. Hal ini terutama diperuntukkan menghadapi teror yang terjadi di Irak, Suriah, Mesir dan Afghanistan.

Selain 34 negara Muslim, Mohammed mengungkapkan terdapat pula negara lain yang mendaftarkan diri dalam koalisi ini. Di antara negara tersebut, Indonesia menyatakan dukungannya. Sementara Iran tidak tampak dalam daftar koalisi ini.

Sampai saat ini belum ada informasi detil ihwal apa yang akan dilakukan pertama kali oleh koalisi tersebut. Dengan kata lain, belum ada kepastian apakah koalisi ini akan membicarakan strategi khusus semisal menyebar kelompok intelijen untuk mendapatkan informasi ihwal militan ISIS itu.

Pembentukan koalisi dinilai muncul setelah terdapat kritik dari AS dan politisi Eropa. Mereka mengkritisi Arab Saudi yang belum berbuat cukup untuk melawan ISIS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement