Senin 22 Feb 2016 17:41 WIB

Saudi Adili Puluhan Orang yang Dituding Mata-Mata Iran

Intelijen, ilustrasi
Intelijen, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengadili 32 orang, termasuk 30 anggota dari kelompok minoritas Muslim Syiah, menuduh mereka sebagai mata-mata untuk Iran, kata beberapa surat kabar dan televisi lokal pada Senin (22/2).

Sebanyak 32 orang, termasuk orang Iran dan Afghanistan ditahan pada 2013 yang memicu kehawatiran di kalangan Syiah. Pengadilan itu adalah yang pertama kali dalam sejarah terbaru bagi Saudi, menuduh memata-matai dan mungkin menimbulkan ketegangan antara Muslim Syiah dan Sunni lokal dan dengan Iran, yang menolak keras tuduhan pada saat itu.
 
Ketegangan meningkat lebih lanjut pada Januari ketika Riyadh memutuskan hubungan diplomatik setelah pengunjuk rasa menyerbu kedutaan Iran karena marah atas eksekusi Arab Saudi terhadap ulama Syiah yang dihukum karena terlibat dalam pembunuhan polisi.
 
Kantor Kejaksaan Riyadh menuntut 32 orang itu pada Ahad di Pengadilan Pidana Khusus, yang mencoba melanggar keamanan. Tuduhan termasuk pembentukan jaringan mata-mata dengan anggota intelijen Iran dan mengakses informasi militer sangat penting, berusaha merusak kepentingan ekonomi Saudi, merusak kerukunan masyarakat dan menghasut perselisihan sektarian.
 
Tuduhan itu juga termasuk mendukung kecaman di wilayah yang didominasi Syiah, Qatif di Provinsi Timur, merekrut orang lain untuk memata-matai, mengirimkan laporan bersandi untuk intelijen Iran melalui surat elektronik dan melakukan pengkhianatan tingkat tinggi terhadap raja.
 
Ke-32 orang itu juga dituduh memiliki buku yang dilarang dan publikasi lainnya, kata Al-Arabiya dan media lain milik Saudi. Di antara mereka yang ditangkap pada 2013 adalah seorang profesor tua universitas, seorang dokter anak, seorang bankir dan dua ulama. Sebagian besar dari al-Ahsa, wilayah campuran Syiah dan Sunni yang merupakan rumah bagi sekitar setengah anggota sekte kelompok kecil kerajaan.
 
 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement