Jumat 22 Apr 2016 12:44 WIB

Banyak Anggota ISIS Berpendidikan Tinggi Tapi tak Kuasai Agama

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Anggota ISIS di Iraq.
Foto: EPA
Anggota ISIS di Iraq.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Laki-laki lajang, berusia sekitar 26 tahun, cukup terdidik, tetapi bukan ahli Alquran. Begitulah gambaran umum rata-rata para anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dilansir laman The Independent, Kamis (22/4), data ini terungkap dari analisis ribuan bocoran data mengenai ISIS. Dari sana ada gambaran baru yang cukup penting terkait latar belakang dan kemampuan para militan internasional ini.

Analis Combating Terrorism Center (CTC), lembaga akademis di Akademi Militer Amerika Serikat, mengatakan, semua bukti dari bocoran itu mengekspos informasi pribadi dari 4.188 militan yang bergabung dengan ISIS pada 2013 dan 2014.

"Pentingnya data ini untuk memahami ISIS dan khususnya aliran militan asing, tak dilebih-lebihkan," kata analis.

Daftar penjelasan unik menyertai setiap data individu, termasuk nama asli dan nama "perang" mereka, umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertempur, kebangsaan, dan banyak perincian lain. Dalam setiap perekrutan mereka juga diajukan pilihan, apakah ingin menjadi tentara, istishhad (pelaku bom bunuh diri), atau inghimasi (militan bunuh diri).

Analisis oleh CTC mengungkapkan warga dari 77 negara berada dalam daftar peringkat ISIS. Jumlah tertinggi berasal dari Arab Saudi. Ada 26 militan berasal dari Inggris berada dalam daftar, jumlah tersebut jauh di bawah jumlah militan asal Jerman dan Prancis.

 

Baca: Israel Marah dengan Resolusi UNESCO Terkait Yerusalem

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement