Jumat 17 Jun 2016 09:01 WIB

Bantuan Kemanusiaan Jangkau Daerah Terkepung Suriah

Konvoi bantuan Bulan Sabit Merah di Suriah.
Foto: telegraph
Konvoi bantuan Bulan Sabit Merah di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Penasehat Senior bagi Utusan Khusus PBB di Suriah Jan Egeland pada Kamis (16/6) menyambut baik kemajuan yang dibuat pelaku kemanusiaan dalam menjangkau warga sipil di daerah terkepung di Suriah.

"Setelah beberapa pekan yang sangat buruk bagi akses kemanusiaan di Suriah, kami telah membuat kemajuan dalam menjangkau daerah terkepung," kata Egeland setelah bertemu dengan anggota satuan tugas kemanusiaan di Palais des Nations, Jenewa.

"Sangat penting kami dapat mencapai Darayya dan Duma dalam beberapa hari belakangan, dan mengirim sebagian pasokan pangan serta pengiriman penuh barang lain kemanusiaan," ia menambahkan.

Satu lagi rombongan bantuan diperkirakan mencapai Kota Kecil Al-Waer, yang terkepung dan penduduknya tak memperoleh pasokan selama lebih dari tiga bulan. Itu berarti 16 dari 18 daerah terkepung akan menerima bantuan penyelamat nyawa sejak operasi bantuan diluncurkan pada Februari tahun ini.

Sisa dua kota kecil, Arbin dan Zamala, yang berada di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus dijadwalkan menerima bantuan dalam beberapa hari ke depan. Pada priode yang sama tahun lalu, hanya dua daerah bisa dicapai.

Jumlah terkini PBB itu memperlihatkan lebih dari 844 ibu orang yang tinggal di daerah yang sulit dicapai dan terkepung di Suriah telah menerima bantuan sejak awal tahun ini.

Sementara pertempuran antarfaksi yang bertikai tak memperlihatkan tanda akan reda, Egeland menekankan masih banyak yang harus dilakukan untuk menjangkau semua orang yang memerlukan bantuan.

"Kami sangat menyadari akses yang kami miliki sekarang dapat berakhir besok," ia menambahkan.

Diplomat Norwegia itu menyambut baik gencatan senjata 48 jam, yang diberlakukan pada Kamis di Kota Aleppo, Suriah Utara. Ia juga menyerukan gencatan senjata lain semacam itu untuk diberlakukan di negeri tersebut, yang telah dirongrong perang sejak 2011.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement