Jumat 05 Aug 2016 11:17 WIB

Oposisi Suriah Tuntut Pertukaran Anggota Mereka dengan Jenazah Tentara Rusia

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan pemberontak oposisi Suriah
Foto: Reuters
Pasukan pemberontak oposisi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Salah satu kelompok opisisi Suriah menuntut pembebasan anggota mereka oleh pemerintah negara itu, Kamis (4/8). Sebagai bentuk pertukaran, mereka mengatakan akan memberi jenazah lima orang yang tewas dalam penembakan helikopter Rusia beberapa waktu lalu.

Helikopter milik militer Rusia dilaporkan ditembak jatuh di Provinsi Idlib pada Senin (1/8) lalu. Saat itu, Rusia yang merupakan sekutu Pemerintah Suriah mulai melancarkan operasi di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak.

Dalam sebuah pernyataan kelompok oposisi itu, pembebasan tahanan anggota mereka yang ditahan di penjara-penjara milik Pemerintah Suriah harus dilakukan. Tidak disebutkan secara pasti siapa nama anggota yang ingin dibebaskan atau berapa jumlah tahanan yang diinginkan.

Selain itu, kelompok itu juga menuntut agar pengepungan yang dilakukan pasukan pemerintah serta sekutu di Aleppo dihentikan. Demikian dengan operasi kemanusiaan yang bertujuan untuk membebaskan warga sipil dari wilayah-wilayah di kota tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan helikopter ditembak jatuh setelah memberi bantuan kemanusiaan di Aleppo. Helikopter dalam perjalanan kembali ke pangkalan udara utama negara itu di Latakia.

Sejak September lalu, Rusia telah memberi dukungan kepada pasukan Presiden Suriah Bashar Al Assad dengan meluncurkan serangan udara. Akhir pekan lalu, pertempuran sengit di Aleppo, kota yang dikuasai oleh pemberontak terjadi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement