Kamis 18 Aug 2016 20:43 WIB

Rusia Terus Gempur ISIS Lewat Pangkalan Iran

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat pengebom jarak jauh Rusia melakukan serangan udara di Aleppo, Suriah, Selasa, 16 Agustus 2016. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan menggunakan pangkalan di barat Iran untuk melakukan serangan udara di Suriah.
Foto: Russian Defence Ministry Press Service photo via AP
Pesawat pengebom jarak jauh Rusia melakukan serangan udara di Aleppo, Suriah, Selasa, 16 Agustus 2016. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan menggunakan pangkalan di barat Iran untuk melakukan serangan udara di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia kembali meluncurkan serangan udara terhadap kelompok militan Suriah dari pangkalan udara Iran, Kamis (18/8). Ini adalah hari ketiga, sejak negara itu mengumumkan penggunaan pangkalan untuk misi pengeboman yang dinilai tak melanggar resolusi PBB tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bom jarak jauh dengan jenis Tu-22M3 diluncurkan bersama dengan serangan pesawat Su-34. Target utama negara yang mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad itu adalah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok militan itu disebut memiliki salah satu basis di Provinsi Deir Al Zor.

Dalam serangan udara dari Iran, Rusia menyebut enam pos komando dan sejumlah senjata miliki ISIS telah hancur. Seluruh pesawat yang digunakan itu kemudian akan kembali ke pangkalan udara untuk mempersiapkan serangan berikutnya.

Rusia sebelumnya mendapat kritik atas keputusan menggunakan Iran sebagai lokasi peluncuran serangan udara ke Suriah. Namun, negara itu dengan tegas membantah telah melanggar resolusi yang ditetapkan PBB terkait pemasokan pesawat tempur ke Iran.

Baca juga, Rusia Bersikukuh Pakai Pangkalan Udara Iran.

"Tidak ada memasok, menjual, atau mentransfer pesawat tempur ke Iran," ujar pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dilansir //Reuters//, Kamis (18/8).

uru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat  (AS), Mark Toner mengatakan pada Selasa (16/8), bahwa Rusia kemungkinan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 dengan menggunakan wilayah Iran untuk meluncurkan serangan udara ke Suriah.  Resolusi itu melarang memasok, menjual atau mentransfer pesawat tempur ke Iran, kecuali hal itu terlebih dahulu disetujui Dewan Keamanan PBB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement