Kamis 22 Sep 2016 16:55 WIB

Pentagon Pastikan ISIS Tembakkan Senjata Kimia ke Tentara AS

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pentagon mengonfirmasi militan ISIS menembakkan senjata kimia saat berhadapan dengan tentara Amerika di Irak. Namun serangan yang dilakukan ISIS terhadap tentara Amerika tak menyebabkan luka atau kematian.

Menurut keterangan Pentagon, ISIS menembakkan mortar yang berisi bubuk mustard kepada tentara Amerika saat berada di Qayyarah Barat di basis militer dekat Mosul. Basis militer tersebut diambilalih dari ISIS pada Juli lalu.

Mustard merupakan senjata kimia yang dilarang digunakan saat berperang. Mustard mudah dibuat dan jarang menyebabkan kematian. Namun jika digunakan dalam dosis besar memang berbahaya, seperti yang digunakan pemimpin Irak Saddam Hussein terhadap warga sipil Kurdi dan tentara Iran pada 1980-an dan awal 1990-an.

Seperti dilansir The Guardian, Kamis, (22/9), mustard sangat berbahaya jika dalam bentuk gas. Sikap ISIS yang menembakkan mortar ke tentara Amerika dinilai oleh Pentagon sangat kejam dan tak bisa diterima.

Juru Bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan, mortar yang ditembakkan dalam bentuk bubuk. Ini hanya memberikan efek yang kecil sama seperti yang digunakan di Suriah.

"Tak ada tentara Amerika yang mengalami gejala sakit terkena mustard. Serangan ISIS ini hanyalah serangan kecil yang tak berdampak apa pun, serangan ini juga tak mengubah keamanan kita di area Qayyarah," ujar Davis.

Direktur CIA John Brenan mengatakan, ISIS sering menggunakan senjata kimia baik di Irak maupun Suriah. Senjata kimia tersebut antara lain mustar dan klorin.

"Kami yakin ISIS memang memiliki senjata kimia dan ada agen yang menyediakan senjata kimia bagi mereka. Senjata kimia tersebut dikirimkan melalui pipa metal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement