Senin 26 Sep 2016 04:50 WIB

AS Tuding Rusia Lakukan Aksi Barbar di Aleppo

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Israr Itah
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.
Foto: REUTERS/Abdalrhman Ismail
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Duta Besar AS untuk PBB menudiang Rusia melakukan aksi barbar dengan membom Aleppo. Rusia membantah tudingan ini.

Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Ahad (25/9), Duta AS untuk PBB Samantha Power menyebut Rusia menyampaikan kebohongan publik tentang keterlibatan Rusia di Suriah. Power mengatakan Rusia dan rezim di Suriah membuat kota ikonik di Timur Tengah porak-poranda.

Dalam sidang itu, Power mengatakan Rusia yang mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad sebenarnya punya daya untuk menghentikan semua penderitaan di Suriah.

''Dibanding perdamaian, Rusia dan Assad justru mengobarkan perang. Dibanding menyelamatkan nyawa rakyat Suriah, Rusia dan Suriah malah mengebom rumah sakit dan para relawan,'' kata Power seperti dikutip BBC, Sabtu (25/9).

Ia juga menuding Rusia menyiapkan serangan udara di Aleppo sementara di saat bersamaan Menteri Luar Negeri Rusia mengaku menginginkan perdamaian. Power meminta DK PBB berani menyatakan siapa yang bersalah dan secara bulat meminta Rusia untuk menghentikan aksinya.

Rusia menyebut tentara Suriah berusaha membasmi teroris di Aleppo dengan seminimal mungkin menyakiti warga sipil. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin tidak mengatakan tentara Rusia terlibat di Suriah.

Namun, menurutnya perdamaian di Suriah adalah hal mustahil di Suriah saat ini. Ia juga menuding tentara bersenjata oposisi yang justru melakukan sabotase.

Bagian utara Aleppo sendiri menjadi arena peperangan utama di Suriah selama lima tahun ini. Organisasi kemanusiaan Save The Children akhir pekan lalu mengatakan para pekerja kemanusiaan di lapangan melaporkan hampir setengah dari jumlah korban adalah anak-anak.

Sebuah rumah sakit mengatakan 43 persen dari korban luka adalah anak-anak. Sementara tim ambulans Suriah mengaku 50 persen lebih korban yang mereka angkut dalam 48 jam terakhir adalah anak-anak.

Beberapa perwakilan yang hadir dalam sidang sepakat Rusia telah melakukan kejahatan perang dengan menyerang konvoi kemanusiaan menggunakan bom di dekat Aleppo pada Senin lalu.

Perwakilan Khusus PBB di Suriah Staffan de Mistura mengatakan setidaknya 213 warga sipil tewas sejak konflik pecah di Aleppo dan mayoritas korban adalah anak-anak dan wanita. Ia bahkan menyebut konflik yang terjadi merupakan level kengerian baru.

Senin (19/9) lalu, sebuah konvoi bantuan kemanusiaan luluh lantak diserang di dekat Aleppo. Rusia dituding berada di balik kejadian mematikan ini dengan melakukan serangan dari udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement