Selasa 27 Sep 2016 03:47 WIB

Uni Eropa Luncurkan Proyek Bantuan Rp 44 Triliun untuk Pengungsi Suriah

Kamp di selatan Turki, tempat para pengungsi Suriah menetap sementara.
Kamp di selatan Turki, tempat para pengungsi Suriah menetap sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa (UE) pada Senin (26/9) meluncurkan program bantuan kemanusiaan terbesar yang pernah dibuatnya dengan mengalokasi bantuan dana bulanan elektronik bagi satu juta pengungsi Suriah di Turki melalui Bulan Sabit Turki (Kizilay).

"Hari ini kami meluncurkan proyek kemanusiaan terbesar dan terluas yang pernah UE lakukan. (Proyek) ini akan memberikan bantuan berupa sumber pemasukan pokok bagi satu juta pengungsi Suriah," kata Christos Stylianides, Komisioner Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis, saat jumpa pers bersama Menteri Turki urusan Uni Eropa, Omer Celik.

Program bantuan itu bernilai hingga tiga miliar euro (Rp 44 triliun). Menteri Celik menyatakan menyambut baik program UE tersebut namun, pada saat yang sama, mengkritik sistem pengiriman dana melalui organisasi-organisasi internasional.

"Mengirimkan bantuan melalui Lembaga Swadaya Masyarakat akan memperlambat proses," ujarnya.

Melalui program Jaring Pengaman Sosial Darurat (ESSN), Uni Eropa setiap bulan akan mentransfer uang sebesar 100 lira Turki (sekitar Rp 437 ribu) ke kartu debet setiap penerima bantuan. "Dana tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti makanan, tempat tinggal dan transportasi," kata para pejabat UE.

Pengungsi-pengungsi yang paling rentan akan dipilih dari kalangan pemohon dan setiap keluarga akan mendapatkan satu Kartu Kizilay. Uni Eropa telah berjanji menyediakan dana sekitar enam miliar euro (Rp 88 triliun) hingga 2018 untuk membantu Turki mengurangi beban menampung sekitar tiga juta pengungsi.

Selain menyediakan bantuan dana, UE juga akan memberi pembebasan visa bagi para warga negara Turki yang bepergian ke Eropa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement