Sabtu 14 Jan 2017 17:46 WIB

Pasukan Irak Tuai Kemenangan Lawan ISIS di Mosul

Tentara Irak menghangatkan diri dengan api dekat pangkalan udara Qayara, selatan Mosul, Irak, Selasa, 1 November 2016.
Foto: AP Photo/Felipe Dana
Tentara Irak menghangatkan diri dengan api dekat pangkalan udara Qayara, selatan Mosul, Irak, Selasa, 1 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan khusus Irak menyerang sebuah kompleks universitas di bagian timur laut kota Mosul pada Jumat dan berhasil memukul mundur kelompok bersenjata ISIS di area terdekat untuk merebut dua jembatan sungai Tigris, demikian keterangan militer.

ISIS kini tengah melakukan serangan balik di Universitas Mosul yang mereka pertama kali mereka kuasai pada 2014. Pasukan pemerintah Irak, setelah tiga bulan menggelar serangan darat dengan bantuan udara dari Amerika Serikat, kini telah membebaskan sebagian besar distrik di wilayah timur Mosul.

Militer Irak tengah berupaya merebut sebuah wilayah Mosul di sebelah timur sungai Tigris, yang membelah kota terbesar kedua di Irak itu menjadi dua. Setelah itu, baru operasi akan dilanjutkan di sebelah barat yang masih dikuasai sepenuhnya oleh ISIS.

Kekalahan ISIS di Mosul akan menjadi pertanda berakhirnya kekhalifahan kelompok tersebut di Irak yang pertama kali dideklarasikan pada 2014 dengan wilayah memanjang dari Irak sampai Suriah. Sampai dengan Jumat malam waktu setempat, pasukan elit Irak telah menguasai sebagian wilayah universitas dan merebut dua dari lima jembatan yang menghubungkan bagian barat dan timur Mosul, kata Sabah al-Numan, juru bicara badan anti-terorisme Irak (CTS).

"Jika semua berjalan lancar, dalam wakut singkat kami akan mengumumkan pembersihan di sepanjang pinggiran kiri Sungai Tigris. Wilayah ISIS hanya tersisa sedikit," kata dia.

Sementara itu Amerika Serikat memuji kemajuan yang berhasil diraih tentara Irak tersebut. "Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun hari-hari ISIS di Mosul akan cepat berakhir," kata Kolonel John Dorrian dari Angkatan Udara Amerika Serikat.

Mayor Jenderal Sami al-Aridi, komandan senior CTS, mengatakan bahwa Universitas Mosul adalah basis paling penting bagi ISIS di wilayah timur kota tersebut. "Pasukan kami terus bergerak maju di kompleks universitas itu," kata dia pada Jumat pagi setelah sejumlah buldozel meruntuhkan dinding yang mengelilingi kampus.

Pasukan Irak kini memperoleh kemenangan dengan cepat sepanjang dua pekan terakhir, setelah sempat terhambat pada November dan Desember lalu saat gerilyawan ISIS menggunakan rumah warga sipil untuk bersembunyi. Operasi pembebasan Mosul melibatkan sekitar 100 ribu tentara dari militer Irak, pejuang Kurdi, dan milisi Syiah. Mereka juga didukung oleh pesawat tempur Amerika Serikat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement