Kamis 30 Mar 2017 08:17 WIB

Turki Akhiri Operasi Militer Tujuh Bulan di Suriah

Sejumlah tank Turki ditempatkan dekat perbatasan Suriah di Karkamis, Turki, Rabu, 24 Agustus 2016. Militer Turki melancarkan serangan sebelum fajar Rabu untuk membersihkan kota perbatasan Suriah dari ISIS.
Foto: AP Photo
Sejumlah tank Turki ditempatkan dekat perbatasan Suriah di Karkamis, Turki, Rabu, 24 Agustus 2016. Militer Turki melancarkan serangan sebelum fajar Rabu untuk membersihkan kota perbatasan Suriah dari ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mengatakan telah mengakhiri operasi militer Euphrates Shield selama tujuh bulan di Suriah utara.

Dilansir dari BBC, Kamis (30/3), Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengumumkan hal tersebut dalam pertemuan dengan dewan keamanan negara. Namun, dia tidak mengatakan apakah akan ada operasi militer yang baru.

Yildirim juga tidak mengatakan apakah tentara Turki akan meninggalkan Suriah. Turki meluncurkan operasi militer 24 Agustus lalu untuk mendorong militan ISIS jauh dari perbatasannya. Operasi itu juga untuk menghentikan kemajuan petempur Kurdi.

"Operasi Euphrates Shield (Perisai Eufrat) berlangsung sukses dan telah selesai. Operasi apa pun setelah operasi ini akan dilakukan dengan nama yang berbeda," kata Yilsirim, Rabu (29/3).

Militer Turki bersama gerilyawan Suriah yang didukung Turki berhasil merebut sejumlah kota, termasuk Jarablus. Operasi Turki juga bertujuan mencegah militan YPG Turki menyeberangi Sungai Eufrat dan terhubung dengan wilayah sebagian besar Kurdi di sana.

Turki khawatir Kurdi Suriah mencoba mendirikan teritori sendiri serupa dengan kawasan otonomi Kurdi di Irak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement