Senin 01 May 2017 08:06 WIB

Ini Hasil Pertemuan Raja Salman dan Merkel

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, menerima kedatangan Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Al Salam
Foto: ABC
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, menerima kedatangan Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Al Salam

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pertemuan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Kanselir Jerman Angela Merkel menghaslkan penandatanganan enam kesepajatan besar. Selain itu, berbagai isu bilteral dan regional turut jadi bahasan seperti Suriah, Iran dan Yaman.

Seperit dilansir Arab News, Senin (1/5), kedua pemimpin kembali menegaskan kebutuhan solusi damai dan politis atas konflik regional, termasuk Suriah dan Yaman. Perundingan memusatkan perhatian kepada perang melawan teror, serta KTT G20 yang akan diadakan di Hamburg, Jerman, Juli mendatang.

"Kerajaan (Arab Saudi) merupakan mitra penting dalam perang melawan terorisme dan organisasi teror seperti ISIS," kata Wakil Kepala Misi Jerman, Michael Ohnmacht.

Ohnmacht menerangkan, Salman dan Merkel turut membahas peran PBB untuk mengakhiri konflik regional dan internasional yang ada. Ia menambahkan, kerja sama akan dijalin baik dari kepolisian, maupun pelatihan militer.

Untuk bidang operasi pengamanan dan transportasi udara, MoU telah ditandatangani Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dan Polisi Federal Jerman. Selain itu, turut disepakati kerja sama Kementerian Pertahanan Arab Saudi dan Akademi Militer Jerman.

"Polwan Saudi akan dilatih Polisi Jerman dalam kerangka kesepakatan bilateral, mereka akan menjalani pelatihan di Kerajaan (Arab Saudi) sendiri," ujar Ohnmacht.

Ia menambahkan, saat ini sekitar 20 polisi wanita Arab Saudi yang sedang mengikuti program pelatihan kepolisian di Jeddah. Seperti kesepakatan, pelatihan dilakukan pelatih polisi wanita dari Jerman.

Angela Merkel tiba di Saudi pada Ahad (30/4), dan turut bertemu dengan pengusaha-pengusaha wanita di Arab Saudi. Sesuai jadwal, setelah Arab Saudi, Angela Merkel akan melanjutkan perjalanan ke Uni Emirat Arab, Senin (1/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement