Rabu 10 May 2017 06:30 WIB

Yaman Diserang Wabah Kolera

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Perang terus terjadi di berbagai penjuru wilayah di Yaman.
Foto: Reuers
Perang terus terjadi di berbagai penjuru wilayah di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- World Health Organization (WHO) mengumumkan Yaman sedang terserang wabah penyakit. Lebih dari 2.000 orang sakit dan 34 orang meninggal dunia karena kolera.

Data tersebut menunjukan gelombang kematian kedua terkait kolera dalam setahun di Yaman. Konflik yang terjadi di negara itu menghancurkan rumah sakit dan membuat jutaan orang berjuang untuk mengakses makanan dan air bersih.

"Ada 34 kematian terkait kolera dan 2.022 kasus diare akut di sembilan wilayah, termasuk Sanaa, selama periode 27 April sampai 7 Mei," kata seorang pejabat WHO dikutip dari Arab News, Rabu (10/5).

Doctors Without Borders (MSF) juga mengatakan telah secara independen merawat lebih dari 780 kasus kolera dan diare akut sejak 30 Maret di Yaman. Angka tersebut dinyatakan terjadi kenaikan jumlah da sudah dapat dikatakan sebagai wabah.

"Kami sangat prihatin penyakit ini akan terus menyebar dan menjadi tidak terkendali. Bantuan kemanusiaan perlu segera ditingkatkan untuk membatasi penyebaran wabah dan mengantisipasi potensi lainnya," ujar Kepala Misi MSF di Yaman Shinjiro Murata.

Sedangkan Kementerian Kesehatan Yaman telah melaporkan 310 kasus kolera yang dicurigai di Sanaa. Jumlah yang terus meningkat diperparah dengan petugas sanitasi mogok kerja di ibu kota selama berminggu-minggu dengan upah yang tidak dibayar, membiarkan jalanan dipenuhi sampah dan pipa limbah yang tersumbat.

WHO saat ini pun telah mengklasifikasikan Yaman sebagai salah satu keadaan darurat kemanusiaan terburuk di dunia di samping Suriah, Sudan Selatan, Nigeria dan Irak. Diperkirakan lebih dari 7.000 orang telah terbunuh sejak 2015 dan tiga juta orang mengungsi. Sekitar 17 juta juga kekurangan makanan yang memadai, dengan sepertiga provinsi di negara ini berada di ambang kelaparan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement