Jumat 26 May 2017 14:09 WIB

Pasukan Irak Desak Warga Sipil Mosul Barat Mengungsi

Pasukan Irak menerbangkan drone dalam upaya peperangan melawan pasukan ISIS di Mosul.
Foto: Khalid al Mousily/Reuters
Pasukan Irak menerbangkan drone dalam upaya peperangan melawan pasukan ISIS di Mosul.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan keamanan Irak yang memerangi petempur ISIS pada Kamis (25/5) menyeru warga 10 permukiman di bagian utara dan pinggir pusat kota tua Mosul agar meninggalkan rumah mereka melalui koridor aman.

"Kami meminta kalian semua pergi dan segera pindah ke koridor aman yang akan kami buat buat kalian. Kalian akan menemukan panduan, perlindungan dan kendaraan untuk mengangkut kalian ke daerah aman," kata satu pernyataan dari Komando Operasi Gabungan Irak (JOC).

Pernyataan tersebut menyebutkan nama permukiman itu Zanjili, As-Seha dan Ash-Shifaa, tepat sebelah utara pusat kota tua dan daerah permukiman Bab Sinjar, Al-Farouq, Raas Al-Kore, Al-Maidan, Bab Al-Jadid dan Bab At-Toub di ujung selatan serta utara pusat kota tersebut.

Pemerintah ingin menghindari jatuhnya korban jiwa di pihak sipil, yang telah digunakan petempur ISIS sebagai tameng manusia, dan guna melicinkan jalan buat pasukan keamanan guna membebaskan sisa wilayah Mosul Barat, kata pernyataan itu. Instruksi pengungsian tersebut dikeluarkan saat pasukan keamanan bersiap memulai desakan baru ke dalam sisa permukiman di pinggir utara pusat kota.

Militer berencana masuk lebih dalam ke wilayah yang dikuasai ISIS di pusat kota tua Mosul, tempat sebanyak 400 ribu warga diduga masih terjebak di bawah kekuasaan ISIS. Pada penghujung Januari, Perdana Menteri Irak Haidar Al-Abadi yang juga adalah Panglima Angkatan Bersenjata, mengumumkan pembebasan pinggir timur Mosul atau Tepi Kiri Sungai Tigris setelah lebih dari 100 hari perang melawan petempur ISIS.

Pada 19 Februari, Al-Abadi mengumumkan dimulainya serangan guna mengusir petempur garis keras dari sisi barat Mosul.

Namun, bagian barat Mosul, dengan jalannya yang sempit dan permukiman yang berpenduduk padat, tampaknya menjad tantangan yang lebih besar buat pasukan Irak.

Mosul, 400 kilometer sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad telah dikuasai ISIS sejak Juni 2014 ketika pasukan pemerintah meninggalkan senjata mereka dan melarikan diri sehingga petempur ISIS bisa merebut kekuasaan atas banyak wilayah di Irak Utara serta Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement