Ahad 08 Oct 2017 19:04 WIB

Tentara Turki Bentrok dengan Tahrir al-Sham di Suriah

Rep: Marniati/ Red: Elba Damhuri
Ambulans meninggalkan pos militer Dag yang diserang ISIS di perbatasan Turki-Suriah.
Foto: reuters
Ambulans meninggalkan pos militer Dag yang diserang ISIS di perbatasan Turki-Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--- Pasukan Turki bentrok dengan pejuang Hayet Tahrir al-Sham di Provinsi Idlib di perbatasan Suriah Turki. Tentara menembakkan peluru artileri ke seberang perbatasan, sementara aliansi pemberontak tersebut menyerang sebuah pangkalan militer Turki.

Dilansir dari Aljazirah, Ahad (8/10), Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah pengawas perang yang berbasis di Inggris, mengatakan ada adu senjata tentara Turki dan tentara Hayet Tahrir al-Sham, yang biasa dikenal dengan nama Tahrir al-Sham yang dipelopori oleh mantan Front al-Nusra, yang dulunya adalah cabang al-Qaeda di Suriah.

Rami Abdulrahman, kepala Observatorium, mengatakan aliansi pemberontak tersebut mengirim bala bantuan ke daerah perbatasan. "Pasukan Turki belum berada di tanah Suriah," kata Abdulrahman.

Musa Khaled, komandan divisi ke 13 dari Tentara Suriah Bebas, membenarkan insiden tersebut. "Ya, ada kebakaran besar, Tahrir al-Sham menabrak buldoser Turki di perbatasan, sehingga tentara Turki membalas dengan tembakan, namun semuanya telah tenang sekarang," kata Khaled.

Penduduk daerah perbatasan dan pemberontak setempat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kendaraan militer Turki terlihat memasuki provinsi Idlib di bawah pengawal pemberontak Tahrir al-Sham, yang diduga menjadi perantara kesepakatan antara kedua belah pihak.

Pada Sabtu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemberontak Suriah yang didukung oleh pasukan Turki akan memulai operasi di wilayah tersebut, yang sebagian besar dikendalikan oleh Tahrir al-Sham. Idlib sebagian besar dipegang oleh aliansi Hayet Tahrir al-Sham, yang menolak pelaksanaan zona deeskalasi.

Sementara itu, tentara Suriah dan sekutu-sekutunya mengepung benteng ISIS al-Mayadeen di provinsi Deir Az Zor di timur negara itu. Pasukan pemerintah, milisi sekutu dan pesawat Rusia telah meningkatkan perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Deir Az Zor pada hari-hari terakhir. Dilaporkan banyak militan tewas termasuk tentara bayaran asing.

Kementerian pertahanan Rusia pada hari Sabtu mengatakan pasukannya membunuh sekitar 120 pejuang ISIS dan lebih dari 60 tentara bayaran asing dalam serangkaian serangan udara di al-Mayadeen dan dekat kota perbatasan Al Bukamal, juga di Deir Az Zor. Banyak tentara bayaran berasal dari bekas Uni Soviet, Tunisia dan Mesir, menurut kementerian tersebut. Al-Mayadeen adalah salah satu benteng terakhir ISIS di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement