Ahad 02 Jul 2017 02:24 WIB

Soal Krisis Diplomatik Qatar, Putin Turun Tangan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Ratna Puspita
Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers tahunan di Moskow, Jumat, 23 Desember 2016.
Foto: Alexei Nikolsky/Tass
Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers tahunan di Moskow, Jumat, 23 Desember 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin ikut mendiskusikan krisis diplomatik yang melanda Qatar, negara kecil di kawasan Teluk Persia. Diskusi itu berlangsung antara Putin dan Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa, melalui sambungan telepon.

Biro pers kepresidenan Rusia, seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/7), menyebutkan dalam komunikasinya, Putin menekankan pentingnya dialog antara semua pemerintahan negara-negara, baik yang mengeksklusi maupun mendukung Qatar. Selain itu, Putin juga menegaskan bahwa krisis diplomatik yang melanda Qatar akan berdampak buruk bagi situasi Timur Tengah.

Sejak bulan lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Sebab, mereka menuding Qatar memihak Iran serta terkait dengan jaringan terorisme. Otoritas Qatar sudah berulang kali membantah pelbagai tuduhan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement