Rabu 21 Aug 2013 20:58 WIB

KBRI Siap Keluarkan 200 WNI dari Mesir

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Heri Ruslan
Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).
Foto: EPA/AHMED Assadi
Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Mesir, Kairo siap mengevakuasi Warga Negera Indonesia dari negeri tersebut.

Sekertaris II Penerangan Sosial Budaya KBRI Dahlia Kusuma Dewi mengatakan, setidaknya tercatat 200 WNI yang mesti segera direpatriasi.

Jumlah tersebut adalah perempuan hamil, dan orang tua juga mahasiswi. ''Perintah evakuasi sudah kami terima. Tapi masih bersifat tentatif, '' kata Dahlia saat dihubungi Republika, Rabu (21/8).

KBRI terang Dahlia, masih menunggu keputusan Jakarta untuk segera mengeksekusi perintah evakuasi.Dahlia mengatakan, saat ini jumlah WNI terestimasi sebanyak lima ribu orang. Terbanyak dikatakan berada di titik-titik keramaian. Di Kairo adalah terbanyak.

Akan tetapi, kata dia, jumlah tersebut maksimal. Sebab data tersebut tidak terbaharui.Kata dia, musim liburan di Mesir, membuat WNI susut. Dahlia menerka jumlah WNI saat ini tidak lebih dari tiga ribu orang.

Jumlah tersebut menurut dia, terus diperbaharui melihat imbauan dari Menkopolhukam di Jakarta. Krisis politik dan keamanan di Mesir mendesak warga asing angkat kaki. Beberapa negara bahkan serentak memberi travel warning bepergian ke Mesir.

Hal tersebut adalah langkah aman menghindari kemungkinan negatif, ekses dari ''kengerian'' di Negeri Piramida tersebut. Pascakudeta 3 Juli lalu, tercatat ribuan orang tewas. Rezim sementara dan militer setempat menghabisi kelompok pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement