REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Polisi melakukan penangkapan terhadap seorang perempuan di Arab Saudi terkait beredarnya video yang memperlihatkan bahwa dia menggunakan rok dan atasan pendek, Selasa (18/7). Video itu telah memunculkan kemarahan publik, khsusunya dari kalangan konservatif di negara itu.
Dalam video tersebut, terlihat bahwa seorang perempuan tengah berjalan sendirian di sebuah ruang terbuka. Ia tampak menggunakan rok dan atasan pendek, yang oleh kalangan konservatif Arab Saudi disebut sebagai pakaian tidak senonoh karena secara jelas menujukkan aurat perempuan dalam Islam.
"Kepolisian Riyadh telah menahan seorang perempuan yang tampil dengan pakaian tidak senonoh dan persidangan akan dilakukan kemudian," ujar laporan dari saluran televisi Pemerintah Arab Saudi, Ekhbariya, Selasa (18/7).
Selama ini, Arab Saudi yang merupakan negara untuk dua kota suci Islam, Makkah dan Madinah dikenal mematuhi interpretasi ketat terhadap norma serta budaya yang mengakar terpengaruh dari bagaimana syariat-syariat Muslim. Beberapa hal di dalamnya mengatur perilaku serta apapun yang dianggap kontroversial untuk perempuan berdasarkan adat istiadat tersebut.
Di antaranya adalah mereka harus berpakaian yang sangat tertutup. Kaum Hawa di Arab Saudi selama ini dikenal tidak boleh memiliki peranan apapun dalam pekerjaan-pekerjaan penting, termasuk pemerintahan. Kemudian, aturan yang selama ini juga dikenal kontroversial adalah perempuan tidak boleh menyetir atau membawa kendaraan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Arab Saudi memulai memperkenalkan reformasi bertahap yang menunjukkan negara itu terbuka pada era moderen. Perempuan di sana saat ini disebut mulai memiliki peluang untuk dapat bekerja, termasuk dalam pemerintahan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
