Ahad 23 Jul 2017 01:36 WIB

Fasilitas Kesehatan di Kunduz Kembali Dibuka

Rep: Puti Almas/ Red: Ratna Puspita
Citra satelit sebelum dan sesudah yang dirilis MSF menunjukkan bangunan utama RS di Kunduz, Afghanistan yang hancur dibom AS.
Foto: msf/youtube
Citra satelit sebelum dan sesudah yang dirilis MSF menunjukkan bangunan utama RS di Kunduz, Afghanistan yang hancur dibom AS.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNDUZ -- Organisasi kemanusiaan yang bergerak di bidang medis, Medecins Sans Frontieres (MSF) saat ini telah membuka kembali sebuah klinik di Kunduz, Afghanistan. Sejak terjadinya serangan udara yang diluncurkan pasukan Amerika Serikat (AS) di kota itu, fasilitas kesehatan utama yang didirikan MSF yaitu rumah sakit hancur. 

Untuk itu, MSF mengatakan diperlukan lagi adanya fasilitas kesehatan yang dapat membantu warga sipil serta mereka yang menjadi korban konflik di Afghanistan. Meski demikian, klinik yang didirikan organisasi itu saat ini hanya dapat memberikan penanganan untuk orang-orang terluka seadanya. 

"Kami sangat senang dapat kembali memulai aktivitas medis di Kunduz untuk membantu semua orang yang membutuhkan, meski sebenarnya fasilitas kami saat ini masih sangat minim dibanding keperluan seharusnya," ujar kepala program MSF di Afghanistan, Silvia Dallatomasina, dilansir BBC, Sabtu (22/7).

Serangan udara yang diluncurkan pasukan AS di Kunduz pada Oktober 2015 disebut sebagai kesalahan. Akibatnya, sebanyak 42 orang yang berada di rumah sakit, termasuk staf medis dan pasien tewas. 

Komandan tertinggi AS di Afghanistan, Jenderal John Campbell mengatakan serangan ini adalah dampak dari kesalahan manusia yang sebenarnya bisa dihindari. Sementara itu, MSF mengecam kesalahan fatal tersebut dan menilai telah terjadi sebuah kejahatan perang. Saat itu, pasukan AS tengah membantu militer Afghanistan yang berupaya memukul mundur Taliban. Kelompok militan tersebut terus berupaya untuk menguasai seluruh wilayah Kunduz. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement