Selasa 15 Aug 2017 09:42 WIB

Gerilyawan Suriah Pulang dari Lebanon

Gerilyawan menaiki kendaraan tank di kawasan Aleppo, Suriah.
Foto: Reuters
Gerilyawan menaiki kendaraan tank di kawasan Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Beberapa bus yang membawa gerilyawan dan keluarga mereka telah bertolak pada Senin (14/8) dari Kota Kecil Arsal di perbatasan Lebanon menuju Al-Qalamoun Timur di Suriah, demikian laporan National News Agency (NNA). Sementara itu, Direktorat Keamanan Umum mengatakan di dalam satu pernyataan, "34 bus yang mengangkut ratusan pria bersenjata dari Brigade Saraya Ahl Ash-Sham dan keluarga mereka meninggalkan Lebanon menuju wilayah Suriah."

"Patroli dari lembaga keamanan mengiringi bus yang berangkat tersebut, melalui koordinasi dengan Palang Merah Lebanon," tambah pernyataan itu.

Kepala keamanan telah mengkonfirmasi keberangkatan pria bersenjata tersebut yang telah menduduki beberapa bagian wilayah Lebanon di pinggir Arsal, setelah kesepakatan dibuat sesudan perundingan antara berbagai faksi terkait.

Sementara itu media Hizbullah mengatakan bahwa kendaraan tersebut mengambil jalan yang sama dengan rombongan yang mengangkut mantan petempur Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida dari daerah perbatasan bergolak di pinggir Arsal pada awal Agustus.

Pengungsian gerilyawan tersebut mulanya dijadwalkan dilakukan pada Sabtu, tapi ditunda akibat "masalah logistik" yang berkaitan dengan sarana pengangkutan, demikian laporan Xinhua, Selasa (15/8).

Sebagai bagian dari kesepakatan antara Hizbullah, perunding Lebanon Kepala Staf Keamanan Umum Abbas Ibrahim dan kelompok gerilyawan, gerilyawan tersebut akan pergi ke Kota Kecil Ruhaiba, yang dikuasai pemerintah dan ebrada sekitar 50 kilometer di sebelah timur-laut Ibu Kota Suriah, Damaskus. Di sana mereka akan memperoleh pengampunan dari pemerintah dan kembali ke kehidupan normal.

Pengungsian itu dicapai setelah serangan militer oleh Hizbullah dan tentara Suriah. Selama serangan tersebut, mereka merebut daerah perbatasan antara Suriah dan Lebanon dan membuat ratusan petempur Front An-Nusra terkepung di satu daerah kecil yang terjal di pegunungan.

Pertempuran tersebut berakhir dengan gencatan senjata dan dicapainya kesepakatan yang menyaksikan pembebasan tiga prajurit Hizbullah yang ditangkap oleh anggota Front An-Nusra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement