Senin 28 Aug 2017 08:38 WIB

Pakistan tak Terima Tuduhan Trump

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan menunda kunjungan Asisten Menteri Luar Negeri AS karena tuduhan Presiden Donald Trump yang menyebutkan Islamabad memperpanjang perang di Afghanistan.

Di kota metropolis Karachi selatan, polisi menembakkan gas air mata ke para demonstran dari kelompok mahasiswa saat mereka mulai bergerak menuju gedung konsulat AS.

Sekitar 150 orang demonstran membawa spanduk berisi foto Presiden Trump dan menyanyikan lagu anti-AS. Kunjungan Alice Wells, asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Selatan dan Asia, yang dijadwalkan pada Senin, sejatinya akan menjadi kunjungan profil tinggi pertama oleh seorang pejabat AS sejak pidato Trump mengenai Afghanistan  pada 21 Agustus lalu.

"Atas permintaan Pemerintah Pakistan, perjalanan Asisten Menlu AS telah ditunda sampai waktu yang belum ditentukan," kata juru bicara Kedutaan Besar AS kepada Reuters di Islamabad (28/8).

Kementerian luar negeri Pakistan juga mengeluarkan pernyataan serupa terkait pembatalan kunjungan ini. Kedua belah pihak tidak memberikan alasan terkait penundaan kunjungan tersebut Namun pejabat AS yang bekerja di Pakistan mengaku telah meningkatkan status kesiagaannya sejak pidato Trump

Trump menuduh Pakistan menyediakan tempat yang aman bagi kelompok militan yang melakukan pemberontakan melawan pemerintah yang didukung AS di Kabul.

Pejabat Pakistan menanggapi dengan mengatakan bahwa AS seharusnya tidak menyalahkan Pakistan atas kegagalan militer Amerika dalam menghancurkan tempat-tempat persembunyian militan di Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement