Ahad 01 May 2011 16:46 WIB

Tolak Mundur, Presiden Yaman Membelot dari Prakarsa Arab

Presiden Yaman Ali Abdul Saleh
Presiden Yaman Ali Abdul Saleh

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, membelot dari kesepakatan yang diprakarsai negara-negara Arab yang mendesak dia mundur dan sebagai imbalannya Saleh akan mendapat jaminan kekebalan hukum.

Associated Press mengutip pernyataan Abed al-Jundi, seorang pejabat yang dekat dengan Saleh melaporkan, Sabtu (30/4) Saleh bahwa ia tidak akan menandatangani kesepakatan apapun yang dimediasi Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC). Kesepakatan itu dijadwalkan akan ditandatangani di Riyadh ibukota Arab Saudi hari ini (1/5).

Keputusan itu diambil Saleh di saat Sekretaris Jenderal PGCC, Abdul Latif al-Zayani berada di ibukota Sana'a Yaman guna membujuk Saleh untuk menandatangani kesepakatan yang sebelumnya telah disetujui oleh Presiden Yaman itu.

Menurut al-Jundi, Saleh menolak menandatangani kesepakatan itu dan mengatakan bahwa yang harus menandatanganinya adalah pejabat partai pimpinannya.

Di lain pihak, pemimpin kelompok oposisi Yaman, Mohammed Basnadwa mengatakan pihaknya telah menegaskan kepada para mediator Arab bahwa mereka tidak akan menandatangani kesepakatan apapun kecuali Saleh menandatanganinya terlebih dahulu.

Sementara itu, bentrokan kembali terjadi di kota pelabuhan Aden kemarin (30/4). Para loyalis Saleh menyerang para demonstran dengan didukung tank dan berbagai senjata.

Empat demonstran ditembak mati dan beberapa lainnya menderita luka tembak dalam insiden itu. Selain itu, ratusan orang berdemonstrasi di dekat Sana'a University, yang telah menjadi pusat protes anti-rezim di Yaman.

 

sumber : IRIB
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement