Selasa 01 Jun 2010 05:05 WIB

Sebenarnya, Barang Apa Saja yang Dilarang Israel Masuk Gaza?

Rep: Wulan Tanjung Palupi/ Red: Endro Yuwanto
Blokade Israel
Blokade Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Jalur Gaza telah berada di bawah blokade superketat Israel sejak dua tahun silam, di saat yang sama kelompok militan Hamas berhasil menguasai Gaza pada Juni 2007. Israel pun mencoba berbagai upaya untuk melemahkan Hamas dan mengakhiri serangan-serangan roketnya.

Isreal pun beralasan blokade diterapkan sebagai balasan akibat Hamas menahan satu tentara Israel, Gilad Shalit. Namun banyak laporan yang menyebutkan blokade itu malah menjadi hukuman bagi warga sipil, rakyat Palestina di Jalur Gaza. Sebenarnya apa saja barang-barang yang termasuk dilarang masuk ke Jalur Gaza?

Israel memberikan daftar puluhan jenis barang yang dilarang masuk ke wilayah ini. Sejak Hamas mengambil alih Gaza, sekitar 1,5 juta warga di wilayah strategis itu bergantung pada suplai impor yang mereka terima sejak 2005. Mereka pun dalam kondisi kekurangan semenjak itu.

Sejak Hamas mengambil alih wilayah Gaza, Israel menyatakan hanya memperbolehkan

bantuan kemanusiaan dasar. Bantuan seperti pipa baja atau pupuk pun oleh Israel dinyatakan haram masuk ke wilayah Gaza. Alasannya hal itu dianggap dapat digunakan sebagai senjata. Meski Israel telah menyiapkan daftar mana yang boleh dan tidak boleh masuk Gaza, pada kenyataannya daftar itu bisa sewaktu-waktu bertambah dengan berbagai alasan.

Barang-barang yang diperbolehkan dibagi ke dalam empat kategori yakni makanan untuk manusia, binatang peliharaan, kebutuhan sehari-hari (seperti sabun dan sampo), serta obat-obatan.

Badan kemanusiaan PBB untuk pengungsi Palestina mendata beberapa peralatan rumah tangga yang dilarang masuk Gaza, di antaranya: bola lampu, lilin, kasur, buku, alat musik, krayon, baju, sepatu, sprei, selimut, pasta, teh, kopi, coklat, kacang, dan kondisoner rambut.

Banyak barang lainnya seperti komputer, mobil dan banyak barang lainnya selalu

ditolak masuk ke wilayah ini. Bahkan setelah serangan Israel ke Gaza pada akhir 2008 dan awal 2009, sejak saat itu bahan bangunan seperti semen, batu bata dan kayu menjadi sepenuhnya terlarang masuk ke wilayah itu.

Israel terus menuduh bahwa Hamas memanfaatkan bantuan yang seharusnya diberikan ke masyarakat untuk kepentingannya sendiri.

sumber : ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement