Senin 16 Oct 2017 12:44 WIB

Pajak Tembakau di Arab Saudi Sukses Hentikan Orang Merokok

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Cukai rokok (ilustrasi).
Foto: bea cukai
Cukai rokok (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH: Pajak tembakau terbukti efektif menghentikan merokok. Setidaknya, statistik dari Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab saudi mengindikasikan bahwa ada permintaan yang lebih tinggi dari orang-orang yang mencari bantuan untuk berhenti merokok setelah kenaikan harga tembakau yang diumumkan pada 11 Juni.

"Tingkat orang yang mencari bantuan dari klinik meningkat sebesar 213 persen selama tiga bulan terakhir dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Sharifa Al-Zahrani, kepala klinik penghentian merokok kementerian seperti dilansir Arab News, Senin (16/10). Dia mengatakan, bahwa pajak adalah cara paling efektif untuk membantu orang, terutama kaum muda, berhenti merokok.

Ibrahim Al-Hamdan, kepala Masyarakat Tempur Tembakau dan Narkotika, yang juga dikenal sebagai Kafa, mengatakan kepada Arab News bahwa pajak cukai merupakan langkah besar yang telah menunjukkan kesuksesan di seluruh dunia. Al-Hamdan mengatakan, bahwa 2018 akan menyaksikan peningkatan yang lebih tinggi dalam jumlah orang yang mencari bantuan dari klinik karena pajak tidak akan dihapus, menambahkan bahwa tingkat merokok di AS turun dari 40 menjadi 18 persen dalam tiga dekade, yang sangat tanda positif

"Kafa memiliki dua sisi: Yang pertama berfokus pada kampanye kesadaran dan pencegahan di mal, sekolah dan acara publik, sementara yang kedua berfokus pada perawatan di klinik," kata Al-Hamdan.

"Banyak orang relawan membantu Kafa dengan menceritakan kisah mereka kepada perokok tentang penderitaan akibat kanker yang disebabkan oleh merokok," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement