Senin 06 Nov 2017 06:01 WIB

Pangeran Saudi yang Ditahan Pernah Dijamu Jokowi di Istana Bogor

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Pangeran Kerajaan Arab Saudi Pangeran Alwaleed Bin Talal Bin Abdulaziz Alsaud (kiri) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/5).
Foto: Antara/Setpres/Krishadiyanto
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Pangeran Kerajaan Arab Saudi Pangeran Alwaleed Bin Talal Bin Abdulaziz Alsaud (kiri) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Arab Saudi yang ditahan Komite Anti Korupsi, Pangeran Alwaleed bin Talal, ternyata pernah bertemu dan berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Pertemuan keduanya berlangsung pada 22 Mei 2016. Presiden Jokowi dan Pangeran Alwaleed dilaporkan berbincang di ruang kerja presiden di Istana Bogor, Ahad sore.
Kehadiran Pangeran Alwaleed ke Indonesia merupakan bagian kunjungan kehormatan Kerajaan Arab Saudi untuk memperkuat hubungan bilateral. Saat itu, Alwaleed yang bergelar His Royal Highness Prince of the Kingdom of Saudi Arabia belum masuk dalam daftar investigasi pemerintah.
Pengeran Alwaleed bin Talal, merupakan pemilik perusahaan investasi milik Kerajaan Saudi, Kingdom Holding. Alwaleed merupakan satu dari 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri yang ditahan dalam operasi anti korupsi yang dikepalai Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.
Sementara itu, Bloomberg/ pada Ahad (5/11) melansir, Kingdom Holding tercatat di Bursa Efek Arab Saudi. Valuasi perusahaan sekitar 35 miliar dolar AS. Pria berusia 62 tahun itu pun masuk dalam daftar 50 orang terkaya dunia versi Bloomberg. Ia membeli pesawat superjumbo A380 pada 2007 dan berniat menjadikan pesawat itu bak istana terbang.
Alwaleed juga pernah menuntut Forbes karena menurunkan nilai kekayaannya pada 2013. Bisnis Alwaleed tersebar mulai dari bisnis di sektor keuangan, teknologi, hiburan, perhotelan, dan sektor riil. Saham Kingdom Holding milik Alwaleed di berbagai perusahaan internasional rata-rata sekitar lima persen dengan nilai investasi mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement