Ahad 19 Nov 2017 04:15 WIB

Hariri akan Menjelaskan Posisi Setelah Sampai di Beirut

Poster mantan perdana menteri Lebanon Saad Al-Hariri.
Foto: Reuters
Poster mantan perdana menteri Lebanon Saad Al-Hariri.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Saad Al-Hariri,mengumumkan mundur sebagai perdana menteri Lebanon bulan ini ketika sedang berada di Arab Saudi. Hariri mengatakan, Sabtu (18/11), ia akan menjelaskan posisinya setelah kembali ke Beirut pekan depan.

Pengunduran diri Hariri yang tiba-tiba pada 4 November itu membuat Lebanon jatuh ke dalam krisis politik dan menjadi sorotan di tengah persaingan di Timur Tengah antara Sunni Arab Saudi bersama sekutu-sekutunya dan kelompok yang dipimpin Syiah Iran.

"Terkait situasi politik di Lebanon, saya akan berangkat ke Beirut dalam beberapa hari mendatang, saya akan menghadiri perayaan kemerdekaan dan di situ saya akan menjelaskan posisi saya mengenai hal ini setelah bertemu dengan Presiden (Michel) Aoun," kata Hariri setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris.

Hariri menolak menjawab pertanyaan apa pun namun dijadwalkan kembali ke Beirut pada Rabu, saat Lebanon merayakan hari kemerdekaan. Ia menyatakan terima kasih atas bantuan Macron yang telah menjadi penengah sebagai bagian dari upaya Prancis untuk meredakan ketegangan di kawasan.

Hariri, yang tiba di kediamannya di Paris pada pagi hari, mengatakan kepada Aoun melalui sambungan telepon dari Paris bahwa ia akan berada di Lebanon pada Rabu untuk menghadiri perayaan.

"Lebanon sedang terguncang, jadi adalah hal penting bahwa Hariri datang di Paris supaya kita bisa bekerja sama dengannya untuk mencari jalan terbaik dari krisis," kata seorang diplomat senior Prancis.

Pengumuman Hariri yang mengejutkan untuk mundur dan tetap tinggal di Arab Saudi telah memunculkan ketakutan akan stabilitas Lebanon. Kunjungan Hariri ke Paris bersama keluarganya dianggap sebagai bagian dari upaya yang memungkinkan untuk keluar dari krisis.

Okab Saqr, anggota parlemen untuk Gerakan Masa Depan pimpinan Hariri, mengatakan bahwa Hariri, setelah berkunjung ke Prancis, akan mampir ke beberapa negara Arab sebelum kembali ke Beirut.

Presiden Michel Aoun sebelumnya menyebut Hariri sebagai sandera Saudi. Aoun menolak mengabulkan permohonan Hariri untuk mundur kecuali perdana menteri Lebanon itu kembali ke tanah air. Arab Saudi menyatakan pihaknya tidak membatasi pergerakan Hariri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement