Kamis 23 Nov 2017 15:20 WIB

Putin, Erdogan, dan Rouhani Setuju Gelar Kongres Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Hassan Rouhani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggelar pertemuan di Sochi, Laut Hitam, Rusia, Rabu (22/11).  Pertemuan ini diselenggarakan dengan agenda utama membicarakan penyelesaian krisis Suriah secara politik.

Rouhani dan Erdogan pun menyetujui usulan Putin untuk menggelar Kongres Nasional Suriah. Putin mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, dia bersama Rouhani dan Erdogan membahas secara terperinci aspek-aspek dasar penyelesaian krisis Suriah.

Ketiganya sepakat untuk terus melakukan upaya aktif dalam menyelesaikan tugas paling utama, antara lain mengembalikan perdamaian dan stabilitas di Suriah, mempertahankan kedaulatannya. Termasuk kesatuan dan integritas teritorial.

Putin, Rouhani, dan Erdogan pun sependapat bahwa keberhasilan operasi militer yang membebaskan daerah-daerah Suriah dari kekuasaan kelompok teroris harus dilanjutkan dengan tahap baru dalam resolusi krisis.

Terkait hal ini, pada pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Senin (20/11), Putin telah mengusulkan kepada Assad untuk menggelar dialog dan kongres nasional. Usulan ini disambut Assad dengan mengatakan siap untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang terlibat.

Usulan ini pun disampaikan Putin kepada Rouhani dan Erdogan. "Saya dapat menyatakan dengan puas bahwa Presiden Iran dan Turki menyambut baik gagasan untuk mengadakan sebuah forum pan-Suriah, sebuah Kongres Dialog Nasional Suriah," ujar Putin dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

Menurut Putin, setelah gagasan penyelenggaraan Kongres Nasional Suriah ini disepakati Iran dan Turki, langkah selanjutnya adalah mengatur agar acara tersebut digelar pada saat yang tepat. Hal ini guna memastikan adanya partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat Suriah. Penyelenggaraan Kongres Nasional Suriah, kata Putin, akan digelar di Sochi.

Dalam sesi konferensi pers bersama usai pertemuan, Erdogan mengatakan ia berharap kerja sama ini dapat memulihkan kondisi di Suriah. "Kami berharap kerja sama yang bermanfaat antara negara-negara kita akan berdampak positif terhadap keseluruhan wilayah dan mengurangi ketegangan serta disintegrasi sektarian di wilayah ini," ujar Erdogan dilaporkan laman Middle East Monitor.

Kendati demikian, ia menegaskan tidak akan mentolerir pergerakan kelompok atau organisasi teroris di Suriah yang masih mengancam keamanan nasional Turki. "Pengecualian elemen teroris, yang mengincar kesatuan politik dan integritas teritorial Suriah serta negara kita, dari prosesnya, akan menjadi prioritas kami seperti Turki," kataErdogan.

Hal tersebut juga disinggung Rouhani dalam pernyataannya. Ia mengatakan, saat ini ada kebutuhan untuk segera menumpas sel-sel kelompok teroris dan ekstremis terakhir di Suriah. Setelah tugas itu selesai, barulah penyelesaian politik untuk krisis Suriah dapat dipersiapkan.

Oleh sebab itu, Putin, Rouhani, dan Erdogan, mendesak negara-negara lain dan organisasi regional serta internasional untuk terlibat dalam upaya mewujudkan Kongres Nasional Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement