Kamis 23 Nov 2017 18:43 WIB

Menghapus Trauma Anak Suriah ala Rumah Yatim

Rumah Yatim mengajak anak-anak Suriah korban peperangan mengikuti study tour ke kota bersejarah di Turki, 20-25 Nopember 2017.
Foto: Istimewa
Rumah Yatim mengajak anak-anak Suriah korban peperangan mengikuti study tour ke kota bersejarah di Turki, 20-25 Nopember 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bayangan kekerasan tidak lagi tampak pada wajah 25 anak yatim Suriah asuhan Rumah Yatim. Rumah Yatim sengaja mengajak mereka mengikuti study tour ke sejumlah tempat bersejarah di Kota Isparta,Denizli, dan Konya, Turki mulai 20-25 Nopember 2017.

Selama ini, ke-25 anak yatim Suriah itu tinggal di asrama Rumah Yatim, Kota Sanliurfa, Turki. Menurut Penanggungjawab Asrama Rumah Yatim di Turki Abdullah Toprak, kegiatan study tour bertujuan untuk memberikan hiburan di tengah rutinitas hariannya. Sehari-hari, papar dia, mereka mengikuti pembelajaran di sekolah dan tahfidz Alquran di asrama.

‘’Kami coba menghapus trauma atas kekerasan yang sempat mereka alami,’’ ujar Abdullah melalui pers release yang diterima Republika, Kamis (23/11). Kata dia, program ini merupakan bagian dari trauma healing bagi anak yatim Suriah yang kehilangan keluarga dan kasih sayang.

Kata dia, Rumah Yatim tidak ingin anak yatim Suriah mengalami sedih yang berkepanjangan. Abdullah menjelaskan, sudah saatnya mereka ditumbuhkan kembali kepercayaan dirinya. Pihaknya mengajak anak yatim Suriah untuk menatap masa depannya.  

Salah satu anak yatim Suriah Ahmed Eyub (13 tahun) mengaku, kegiatan study tour yang diselenggarakan Rumah Yatim sangat menyenangkan. Dirinya mengaku baru pertama kali berkunjung ke tempat bersejarah di Kota Isparta,Denizli, dan Konya.

‘’Saya bersama anak-anak Suriah lainnya mengucapkan terimakasih kepada Rumah Yatim dan para donatur di Indonesia,’’ ujar Ahmed. Dia mengatakan, Rumah Yatim terasa menjadi orang tua bagi anak-anak yatim Suriah.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement