Ahad 26 Nov 2017 00:47 WIB

Presiden Mesir Tunda Kunjungan ke Oman

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ratna Puspita
Pemandangan bagian luar Masjid Al-Rawda sehari setelah rumah ibadah tersebut diserang di bagian utara Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (25/11). Menurut laporan, setidaknya 270 orang tewas dan 90 terluka karena ledakan bom.
Foto: EPA-EFE/AHMED HASSAN
Pemandangan bagian luar Masjid Al-Rawda sehari setelah rumah ibadah tersebut diserang di bagian utara Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (25/11). Menurut laporan, setidaknya 270 orang tewas dan 90 terluka karena ledakan bom.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pascaserangan teror ke sebuah masjid di Provinsi Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11) waktu setempat, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memutuskan untuk menunda kunjungan kerja ke Oman. Rencananya, Sisi bertolak ke Oman pada Ahad (25/11) waktu setempat, dan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari.

Sebenarnya, ini akan menjadi kunjungan pertama Sisi ke Oman sejak menjabat sebagai Presiden Mesir pada 2014. Dalam kunjungan tersebut, Sisi akan bertemu dengan Sultan Oman, Qaboos Bin Said. 

Dalam kesempatan itu, Sisi akan membahas berbagai hal, mulai dari upaya peningkatan kerjasama bilateral antara Oman dengan Mesir, hingga masalah Palestina dan krisis di Suriah. 

Namun, seperti dilansir dari Egypt Today, Sabtu (25/11 WIB, Sisi akhinya memunda kunjungan ke Oman tersebut. ''Kunjungan pertama Presiden Al Sisi ke Oman, yang diagandekan pada Ahad ditunda karena serangan di Masjid di Al Arish, Sinai Utara,'' tulis laporan Egypt Today.

Serangan teror yang terjadi di Masjid di Al Arish, Kota Bir al-Abed, Provinsi Sinai Utara, tersebut menewaskan setidaknya menewaskan 235 orang dan melukai 109 orang. Serangan itu terjadi saat jamaah tengah melaksanakan shalat Jumat. 

Beberapa jam usai serangan tersebut, militer Mesir langsung melakukan serangan udara di sekitar pegunungan di Bir Al-Abed, yang diduga menjadi tempat persembunyian para pelaku. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement