REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Meneri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil mengatakan, Arab seharusnya menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Amerika Serkiat. Pasalnya, hukuman itu diberkan utunk mencegah 'Paman Sam' memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.
"Tindakan pre-emptive harus diambil terhadap keputusan tersebut, dimulai dengan tindakan diplomatik, kemudian sanksi politik, kemudian ekonomi dan keuangan," kata Bassil seperti diwartakan Reuters, (10/12).
Hal tesebut disampaikan Bassil dalam pertemuan para menteri luar negeri di Liga Arab di Kairo. Pertemuan liga Arab itu dilakukan menyusul timbulnya berbagai gelombnag protes di Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Gelombang protes terus terjadi setelah Presiden Amerika Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza Ashraf Qadra dalam pernyataan singkatnya mengungkapkan, sebanyak empat warga Palestina menjadi korban dalam aksi protes tersbeut.
"Sementara korban luka dari seluruh wilayah Palestina baik di Jerusalem, Tepi Barat dan Gaza mencapai 1.114 orang," demikian keterangan Ashrah.
Dari empat korban jiwa, dua diantaranya meninggal dalam bentrokan di Perbatasan Timur Gaza. Sementara dua lainnya meninggal dalam serangan udara yang dilancarkan angkatan udara militer zionis Israel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
