Selasa 12 Dec 2017 13:59 WIB

Setelah 35 Tahun, Saudi Cabut Larangan Bioskop

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Arab Saudi untuk membuka bioskop pertama kali setelah lebih dari 35 tahun
Foto: Arab News
Arab Saudi untuk membuka bioskop pertama kali setelah lebih dari 35 tahun

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Masyarakat Arab Saudi bakal bisa kembali menikmati tayangan film. Negara ini, akan menginzinkan bioskop-bioskop kembali beroperasi bagi publik setelah selama 35 tahun dilarang. Langkah ini jadi bagian diversifikasi ekonomi yang tengah dilakukan Saudi.

Kementerian Kebudayaan dan Informasi Saudi menyatakan, bioskop komersial akan mulai dibuka pada Maret 2018 mendatang. Akan ada 2.000 layar di lebih dari 300 bioskop hingga 2030 mendatang. Industri ini diharapkan dapat berkontribusi sekitar 24 miliar dolar AS terhadap pendapatan Saudi dan menciptakan 30 ribu lapangan kerja permanen, demikian dilansir Bloomberg, Senin (11/12).

Pengoperasian bioskop merupakan salah satu program utama pemerintah Saudi untuk menunjukkan kekayaan budaya Saudi. Sebelumnya, Saudi melarang pengoperasian berbagai sarana hiburan yang dinilai kurang selaras dengan nilai agama termasuk bioskop dan musik.

Polisi syariat juga masih sering berpatroli di pusat-pusat perbelanjaan. Saudi menerapkan pemisahan antara laki-laki dan perempuan.

Saudi sendiri tidak menyampaikan apakah bioskop ini akan memiliki layanan keluarga atau waktu penayangan film yang berbeda bagi laki-laki dan perempuan. Namun, film akan diedit sesuai standar pemerintah dan dipastikan tidak bertentangan dengan nilai syariat Islam dan moral.

Keputusan membuka kembali bioskop diharapkan dapat menarik minat investor. Pengembang pusat perbelanjaan yang berbasis di Dubai, Majid Al Futtaim, sudah menyatakan kesiapan ekspansi ke Saudi dengan membuka Fox Cinema di Saudi.

Saudi sendiri belum memiliki bioskop-bioskop publik sejak awal 1980an, momen dimana ET dan Star Wars menjadi box office. Setelah penyergapan Masjidil Haram pada 1979, sebagian besar sarana hiburan publik dilarang.

Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman sendiri sudah mulai melonggarkan sejumlah aturan sejak ayahnya, Raja Salman bin Abdulazis naik tahta pada 2015 lalu, termasuk mencabut larangan wanita berkendaraan. Awal November lalu juga, tim yang dia pimpin menangkap puluhan tokoh yang diduga tersangkut kasus korupsi termasuk di dalamnya para pangeran, menteri, dan mantan pejabat Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement