Rabu 27 Dec 2017 21:39 WIB

Rusia Tuduh AS Latih Mantan Militan ISIS di Suriah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Militan ISIS di Suriah. (ilustrasi)
Foto: Ssn.tv
Militan ISIS di Suriah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANF -- Kepala Staf Umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, menuduh Amerika Serikat (AS) telah melatih mantan militan ISIS di Suriah, untuk mencoba mengacaukan negara tersebut. Gerasimov melayangkan tuduhannya untuk pangkalan militer AS di Tanf, di perbatasan Suriah dan Irak.

Menurutnya, pangkalan militer AS di Tanf beroperasi secara ilegal dan telah menjadi lubang hitam bagi para militan. Namun AS mengatakan fasilitas militer di Tanf adalah basis sementara yang digunakan untuk melatih pasukan mitra untuk memerangi ISIS.

AS telah menolak tuduhan serupa yang sempat dilayangkan Rusia di masa lalu. Washington menyatakan tetap berkomitmen untuk membasmi ISIS dan menolak memberikan tempat berlindung yang aman bagi para militan.

Kepada surat kabar Komsomolskaya Pravda pada Rabu (27/12), Gerasimov mengatakan AS sedang melatih mantan militan ISIS, yang disebut sebagai Tentara Suriah Baru. Ia menuturkan, satelit dan pesawat tak berawak Rusia telah melihat brigade militan di pangkalan AS.

"Mereka sebenarnya sedang dilatih di sana. Mereka adalah ISIS. Tapi mereka mengubah nama. Tugas mereka adalah membuat situasi tidak stabil," kata Gerasimov. Menurut dia, pelatihan bagi mantan militan ISIS juga dilakukan di sebuah pangkalan militer AS di Shadadi.

Rusia telah menarik sebagian pasukan dari Suriah, namun Gerasimov mengatakan Moskow masih mengoperasikan pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut di sana. Hal tersebut dilakukan untuk berjaga-jaga jika para militan ISIS kembali bangkit.

ISIS tahun ini telah kehilangan hampir seluruh wilayah yang dikuasainya di Suriah dan Irak. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pertempuran dengan ISIS di Suriah telah berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement